TEGALPOS.COM –
Jakarta – Amerika Serikat (AS), Mesir, juga Qatar masih menyiapkan dorongan diplomatik untuk menjembatani proses kesepakatan gencatan senjata antara negeri Israel kemudian Hamas.
Pada Selasa (6/2/2024), organisasi Hamas menanggapi proposal untuk melanjutkan jeda pertempuran dan juga pembebasan sandera. Komunitas dengan syarat Palestina yang disebutkan membalas kerangka kerja yang mana dibuat tambahan dari seminggu yang tersebut lalu oleh kepala mata-mata Amerika Serikat kemudian negara Israel pada pertemuan di tempat Paris dengan Mesir dan juga Qatar.
Rincian tanggapannya tidak ada diungkapkan. Dalam sebuah pernyataan, organisasi Hamas mengungkapkan mereka itu merespons “dengan semangat positif, menjamin gencatan senjata yang digunakan komprehensif lalu lengkap, mengakhiri agresi terhadap rakyat kami, menjamin bantuan, perlindungan, juga rekonstruksi, mencabut pengepungan di area Jalur Gaza, dan juga mencapai pertukaran tahanan.”
Menteri Luar Negeri Negeri Paman Sam Antony Blinken, pada kunjungan kilatnya ke Timur Tengah, mengungkapkan beliau akan mendiskusikan tanggapan organisasi Hamas dengan para pejabat negeri Israel ketika ia mengunjungi negara itu pada Rabu (7/2/2024).
“Masih banyak pekerjaan yang dimaksud harus dilakukan… namun kami tetap memperlihatkan yakin bahwa kesepakatan dapat dicapai, lalu memang benar penting,” kata Blinken di tempat Doha, seperti disitir Reuters.
Sementara Qatar menggambarkan tanggapan organisasi Hamas secara keseluruhan “positif” sementara sumber keamanan Mesir mengungkapkan gerakan Hamas menunjukkan fleksibilitas pada rencana tersebut.
“Kami akan mengeksplorasi semua rincian kerangka yang mana diusulkan dengan pihak-pihak terkait untuk mencapai kesepakatan mengenai formula akhir sesegera mungkin,” kata Diaa Rashwan, kepala Layanan Data Negara Mesir.
Sumber-sumber yang mana dekat dengan perundingan mengungkapkan gencatan senjata akan berlangsung setidaknya selama 40 hari, dalam mana para militan akan membebaskan warga sipil di area antara sisa sandera yang merek sandera.
Tahap selanjutnya akan menyusul, yaitu penyerahan tentara serta mayat sandera, sebagai imbalan menghadapi pembebasan warga Palestina yang dipenjarakan di area Israel.
Gencatan senjata yang dimaksud juga akan meningkatkan aliran makanan juga bantuan lainnya untuk warga sipil Daerah Gaza yang dimaksud putus asa juga menghadapi kelaparan juga kekurangan pasokan substansi pokok.
Seorang pejabat organisasi Hamas yang mengajukan permohonan untuk bukan disebutkan namanya menegaskan bahwa aksi Islam Palestina tidaklah akan mengizinkan pembebasan sandera tanpa jaminan bahwa peperangan akan berakhir dan juga pasukan negeri Israel meninggalkan Gaza.
Sementara itu, Pertama Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan negara Israel bukan akan mengakhiri kampanyenya di dalam Daerah Gaza sampai organisasi Hamas dimusnahkan serta mengesampingkan pembentukan negara Palestina.
Artikel Selanjutnya Perang organisasi Hamas vs negeri Israel Makin Gila, Korban Tewas Tembus 3.565
SUMBER CNBC.COM