Budaya Indonesia

5 Aturan Sopan Santun Yang Dulu Populer,Tetapi Kini Terlupakan

386

5 Aturan Sopan Santun yang Dulu Populer, Kini Terlupakan

Dalam lanskap sosial yang terus berubah, beberapa aturan sopan santun yang dulu dijunjung tinggi kini telah memudar menjadi kenangan masa lalu. Norma-norma kesopanan yang pernah menjadi landasan interaksi sosial sekarang telah terkikis oleh faktor-faktor seperti individualisme, teknologi, dan perubahan nilai-nilai sosial.

Berikut adalah lima aturan sopan santun yang dulu populer, tetapi sekarang telah terlupakan:

1. Menulis Surat Terima Kasih Tertulis

Pada masa lalu, menulis surat terima kasih tertulis merupakan tanda penghargaan dan kesopanan yang tak tergoyahkan. Setelah menerima hadiah, undangan, atau bantuan, orang-orang akan meluangkan waktu untuk menulis surat yang tulus untuk menyampaikan rasa terima kasih mereka. Namun, di era digital ini, pesan teks, email, dan media sosial telah menggantikan praktik tradisional ini.

2. Menjaga Kontak Mata

Kontak mata adalah bentuk komunikasi nonverbal yang kuat yang menunjukkan perhatian, keterlibatan, dan rasa hormat. Namun, dalam masyarakat yang semakin terobsesi dengan perangkat seluler, kontak mata sering diabaikan. Orang-orang lebih cenderung menatap layar mereka daripada menatap mata lawan bicara mereka, menciptakan kesan tidak tertarik dan tidak sopan.

3. Berpakaian Rapi

Berpakaian rapi pernah dianggap sebagai tanda penghormatan terhadap orang lain. Orang-orang akan berpakaian sesuai dengan acara, apakah itu pertemuan bisnis, acara sosial, atau bahkan sekadar pergi ke toko. Namun, seiring dengan meningkatnya gaya hidup kasual, standar berpakaian telah menurun. Orang-orang sekarang lebih cenderung mengenakan pakaian yang nyaman dan santai, bahkan dalam situasi formal.

4. Menggunakan Bahasa yang Sopan

Bahasa yang sopan adalah tanda pendidikan dan rasa hormat. Orang-orang dulu berhati-hati dalam memilih kata-kata mereka, menghindari kata-kata kotor, hinaan, dan bahasa yang tidak pantas. Namun, di dunia maya yang anonim, hambatan bahasa telah runtuh. Orang-orang merasa lebih bebas untuk mengungkapkan pendapat mereka dengan cara yang kasar dan tidak sopan.

5. Menunjukkan Rasa Hormat kepada Orang Tua

Dalam banyak budaya, menghormati orang tua adalah prinsip dasar sopan santun. Orang-orang muda diharapkan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua melalui kata-kata, tindakan, dan perilaku mereka. Namun, dalam masyarakat modern yang berfokus pada kemandirian dan individualisme, rasa hormat kepada orang tua telah berkurang. Orang muda seringkali lebih mementingkan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri daripada kebutuhan dan keinginan orang tua mereka.

Terlupakannya aturan sopan santun ini telah menyebabkan penurunan umum dalam kesopanan dan rasa hormat dalam masyarakat. Orang-orang menjadi lebih mementingkan diri sendiri, kurang perhatian, dan kurang sopan. Jika kita ingin menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan terhormat, penting untuk menghidupkan kembali aturan-aturan sopan santun yang dulu populer ini.

Berikut adalah beberapa cara untuk menghidupkan kembali aturan sopan santun yang terlupakan:

  • Ajarkan aturan sopan santun kepada anak-anak: Orang tua dan guru harus menanamkan pentingnya sopan santun pada anak-anak sejak usia dini.
  • Jadilah teladan: Orang dewasa harus menjadi teladan sopan santun dengan mempraktikkan apa yang mereka khotbahkan.
  • Promosikan sopan santun di media: Media dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan sopan santun dengan menampilkan karakter yang berperilaku sopan dan menghormati.
  • Berikan penghargaan atas kesopanan: Masyarakat harus mengakui dan menghargai orang-orang yang menunjukkan sopan santun.
  • Jadikan sopan santun sebagai prioritas: Kita semua harus menjadikan sopan santun sebagai prioritas dalam hidup kita, baik dalam interaksi pribadi maupun profesional kita.

Dengan menghidupkan kembali aturan sopan santun yang dulu populer ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sopan, hormat, dan harmonis.

Exit mobile version