Berita

9 Update Gaza: Korban Nyaris 11.000, Ekonomi Palestina Ambruk

677

TEGALPOS.COM – Jakarta – Israel sudah diimplementasikan menggempur Jalur Gaza selama 34 hari berturut-turut, menyebabkan bencana kemanusiaan yang mana digunakan semakin membesar dalam wilayah kantong Palestina yang dimaksud terkepung tersebut.

Serangan negara Zionis yang tersebut disebut telah dilakukan dilaksanakan menewaskan tambahan besar dari 10 ribu orang, dalam mana sebagian besar adalah anak-anak. Tercatat serangan udara Israel pada area Gaza sudah terjadi menewaskan satu anak setiap 10 menit sejak dimulainya perang pada 7 Oktober lalu.

Berikut update terkait situasi panas pada tempat wilayah Timur Tengah tersebut, seperti dikutip oleh CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Jumat (10/11/2023).

ADVERTISEMENT

 

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jumlah Korban Tewas Hingga Kini

Kementerian Kesehatan Palestina dan juga juga Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mencatat sebanyak 10.812 korban tewas, termasuk 4.412 anak-anak juga 2.918 wanita, kemudian luka-luka 26.905 orang, termasuk 8.663 anak kemudian juga 6.327 wanita dalam Jalur Gaza.

Sementara di area tempat Tepi Barat, tercatat 183 orang tewas, termasuk 44 anak juga satu wanita. Lebih dari 2.400 luka-luka. Sedangkan layanan medis Israel mencatat setidaknya 1.405 warga Israel tewas lalu 5.600 luka-luka.

Hingga 9 November, setidaknya 39 jurnalis telah lama dijalankan terbunuh sejak perang Israel-Gaza dimulai pada 7 Oktober. Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) lalu Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), sebanyak 34 jurnalis Palestina, empat jurnalis Israel juga satu jurnalis Lebanon sudah pernah terbunuh.

Lebih dari 50% Perumahan dalam Gaza Rusak

Pemboman Israel sudah pernah dijalani menyebabkan kerusakan pada lebih banyak banyak dari 50 persen unit perumahan dalam Gaza. Dalam sebuah pernyataan, kantor media pemerintah Gaza mengatakan sekitar 40.000 unit rumah di dalam tempat daerah kantong yang hal itu terkepung itu dihancurkan sepenuhnya oleh tentara Israel.

Dikatakan juga sekitar 32.000 ton (29.000 ton) substansi peledak telah lama lama dijatuhkan pada Gaza sejak dimulainya perang. Perkiraan kerugian awal di area dalam sektor perumahan kemudian infrastruktur masing-masing diperkirakan mencapai US$2 miliar atau sekitar Rp31,3 triliun.

Serangan Israel Bikin Ekonomi Palestina Terjun Bebas

Sebuah laporan yang mana digunakan dikeluarkan oleh Program Pembangunan PBB memberikan gambaran suram mengenai dampak buruk perang terhadap perekonomian Palestina. Berikut adalah kesimpulan utamanya:

– Dalam satu bulan perang, item domestik bruto (PDB) Palestina diperkirakan turun sekitar 4,2% dibandingkan perkiraan sebelum perang pada tahun 2023, atau kerugian sekitar US$857 jt (Rp13,4 triliun).

– Jika perang berlanjut selama dua bulan penuh, perkiraan kerugian sektor kegiatan ekonomi akan meningkat hingga 8,4% PDB, atau US$1,7 miliar. Pada bulan ketiga, kerugian akan meningkat menjadi 12,2% PDB atau US$2,5 miliar.

– Sekitar 390.000 pekerjaan sudah pernah hilang sejak dimulainya perang di area dalam seluruh wilayah Palestina. Dari jumlah agregat keseluruhan tersebut, 182.000 pekerjaan hilang dalam Gaza kemudian 208.000 di tempat area Tepi Barat yang mana diduduki.

– Kemiskinan juga diperkirakan meningkat tajam sebesar 20% hingga 45% tergantung pada durasi konflik.

Kepulan asap saat terjadinya konflik yang yang disebut sedang berlangsung antara Israel juga kelompok Palestina Hamas di tempat tempat Jalur Gaza, Jumat (10/11/2023). (REUTERS/Evelyn Hockstein)Foto: Kepulan asap saat terjadinya konflik yang mana dimaksud sedang berlangsung antara Israel kemudian kelompok Palestina Hamas dalam area Jalur Gaza, Jumat (10/11/2023). (REUTERS/Evelyn Hockstein)
Kepulan asap saat terjadinya konflik yang dimaksud sedang berlangsung antara Israel dan juga juga kelompok Palestina Hamas di tempat dalam Jalur Gaza, Jumat (10/11/2023). (REUTERS/Evelyn Hockstein)

Jumlah Jamaah Salat Jumat pada dalam Al-Aqsa Semakin Berkurang

Jamaah yang digunakan mana melaksanakan salat Jumat dalam area Masjid Al-Aqsa dalam tempat Yerusalem Timur melaporkan adanya keterlambatan kehadiran serta terbatasnya pergerakan. Pekan lalu, sekitar 5.000 orang menghadiri salat Jumat, sementara minggu ini semata-mata 4.000 orang.

Berkurangnya jamaah akibat pasukan Israel yang dimaksud dimaksud membatasi pergerakan berdasarkan usia. Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar demografi lansia di tempat tempat masjid tersebut.

Doa hari ini dijalankan setelah seminggu gas air mata lalu meriam air pada dalam luar Al-Aqsa, yang tersebut itu digunakan pagi ini untuk membubarkan kerumunan anak muda. Penduduk mengatakan takut meninggalkan rumah akibat adanya penahanan sewenang-wenang oleh pasukan Israel.

Situasi Ngeri RS Al-Rantisi, Dikelilingi Tank Israel

Warga yang dimaksud digunakan berada pada Rumah Sakit al-Rantisi dalam tempat Kota Gaza telah dilakukan dijalani mengunggah video pada media sosial tentang situasi yang dimaksud merek hadapi. Diketahui rumah sakit hal hal tersebut dikelilingi oleh tank Israel dari segara arah.

“Kami terdampar dalam tempat dalam rumah sakit al-Rantisi. Daerah hal itu dikelilingi oleh tank-tank Israel, dari segala arah,” kata orang warga.

“Kami diberi peringatan untuk mengungsi, namun bukan ada perwakilan dari Palang Merah atau organisasi mana pun yang yang disebut dapat menjamin keselamatan semua pasien dan juga juga warga sipil pada sini. Ratusan orang terjebak dalam dalam rumah sakit.”

Warga lain menambahkan: “Demi Tuhan, kami menerima peringatan bahwa kami harus meninggalkan rumah sakit; kita tiada dapat jadi melakukannya tanpa perlindungan internasional; Palang Merah, PBB atau organisasi apa pun. Kasihanilah kami; bantulah.”

Pada Kamis malam, Rumah Sakit al-Rantisi lalu daerah sekitarnya menjadi salah satu dari beberapa sarana medis yang tersebut dimaksud menjadi sasaran Israel.

Rumah Sakit Al-Shifa Dibom Israel

Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Rumah Sakit al-Shifa dibom, lalu menyatakan sebanyak 20 rumah sakit dalam Gaza saat ini bukan berfungsi sepenuhnya.

“Saya belum mendapatkan rincian mengenai al-Shifa tetapi kami tahu dia sedang dibombardir,” kata juru bicara WHO Margaret Harris saat ditanya terkait serangan Israel.

Saat diminta menjelaskan lebih tinggi banyak lanjut, Harris mengatakan ada “kekerasan hebat” di area area lokasi tersebut. Sebelumnya, Hamas mengatakan serangan Israel menghantam kompleks rumah sakit, menewaskan 13 orang.

Dr Ahmed Mokhallalati, seseorang ahli bedah dalam area Rumah Sakit al-Shifa, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan dalam dalam depan kompleks medis utama Gaza belum berhenti sejak tadi malam.

“Anda dapat mendengar banyak pendapat tembakan juga juga kemudian Anda mengetahui bahwa tank-tank yang tersebut semakin dekat dengan Rumah Sakit al-Shifa,” katanya.

Mokhallalati menambahkan bahwa serangan berulang kali terhadap al-Shifa oleh tentara Israel telah dilakukan dikerjakan menyokong banyak pasien meninggalkan “rumah sakit tanpa menjalani perawatan atau operasi”.

“Selama sebulan terakhir, semua orang melihat bahwa ini adalah tempat yang mana bukan aman,” katanya. “Seharusnya, ini dimaksudkan sebagai tempat teraman.”

Mokhallalati juga mengatakan seruan tentara Israel agar warganya pindah ke selatan demi keamanan adalah “kebohongan besar”.

“Jalan Salah al-Din, yang mana digunakan menurut merekan merupakan salah satu cara teraman untuk menuju ke selatan, penuh dengan mayat, lalu kemudian merek menyokong orang untuk berjalan jauh,” tambahnya.

Kepala HAM PBB Desak Penyelidikan Serangan Israel pada Gaza

Kepala Hak Asasi Manusia PBB telah dilakukan dilaksanakan mendesak dilakukannya penyelidikan atas pemakaian “senjata peledak berdampak tinggi” oleh Israel dalam Gaza, yang tersebut itu menurutnya menyebabkan kehancuran tanpa pandang bulu.

Volker Turk mengatakan Israel harus mengakhiri pemanfaatan senjata semacam itu pada wilayah padat penduduk.

Gaza adalah rumah bagi 2,3 jt warga Palestina, setengah dari mereka terpaksa mengungsi akibat pertempuran dalam sebulan terakhir.

Turk mengatakan pada konferensi pers saat berkunjung ke Amman bahwa pengaplikasian senjata-senjata ini “jelas mempunyai dampak kemanusiaan kemudian hak asasi manusia yang mana mana menghancurkan.”

“Serangan itu harus diselidiki. … Kami mempunyai kegelisahan yang mana sangat penting bahwa hal ini merupakan serangan yang mana digunakan tak proporsional lalu melanggar hukum kemanusiaan internasional,” tegasnya.

Israel Diminta Lindungi WN Palestina dalam Tepi Barat

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mengatakan Israel harus segera mengambil tindakan untuk melindungi warga Palestina dalam Tepi Barat yang mana digunakan diduduki. Kekerasan pada area wilayah itu meningkat, termasuk kematian lebih besar tinggi dari 180 warga Palestina dalam tangan pasukan Israel, sejak konflik dengan Hamas meletus pada 7 Oktober.

“Saya juga menghimbau, sebagai hal yang dimaksud mana mendesak, bagi pemerintah Israel untuk segera mengambil tindakan, mengambil langkah-langkah guna menjamin perlindungan warga Palestina dalam Tepi Barat, yang setiap hari menjadi sasaran kekerasan dari pasukan serta pemukim Israel, sakit. perlakuan, penangkapan, penggusuran, intimidasi juga penghinaan,” kata Volker Turk kepada wartawan pada dalam ibu kota Yordania, Amman.

Unjuk Rasa di tempat area Inggris Blokir Pabrik BAE Systems

Lusinan pengunjuk rasa pro-Palestina telah terjadi lama memblokir pintu masuk ke pabrik BAE Systems dalam area tenggara Inggris, menargetkan pemasok militer terbesar Inggris untuk menyerukan diakhirinya pemasaran senjata ke Israel.

Sambil memegang papan bertuliskan “Berhenti Mempersenjatai Israel” juga mengibarkan bendera Palestina, para pengunjuk rasa berdiri di area tempat depan salah satu pintu masuk dalam lokasi Rochester, Kent.

Lokasi ini menjadi tempat BAE menguji lalu merakit peralatan elektronik yang tersebut mana digunakan pada pesawat militer serta sistem pengawasan.

BAE mengatakan pihaknya tidaklah secara langsung mengekspor peralatan apa pun ke Israel, namun kelompok hal itu merupakan pemasok utama jet tempur F-35 buatan AS, yang mana itu diterbangkan oleh Israel.

SUMBER CNBCINDONESIA.COM

Exit mobile version