Scroll untuk baca artikel
Kuliner

Kuliner Jadul Bandung

280
×

Kuliner Jadul Bandung

Sebarkan artikel ini

Kuliner Jadul Bandung: Perjalanan Nostalgia ke Masa Lalu

Bandung, kota yang dikenal dengan julukan "Paris van Java", tidak hanya kaya akan keindahan alam dan arsitektur kolonialnya, tetapi juga memiliki kekayaan kuliner yang tak ternilai. Di balik gemerlap kuliner modern, Bandung masih menyimpan kuliner jadul yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah kota ini.

Kuliner jadul Bandung menawarkan cita rasa otentik dan pengalaman nostalgia yang tak terlupakan. Dari jajanan kaki lima hingga hidangan restoran legendaris, setiap gigitan membawa kita kembali ke masa lalu yang penuh kenangan.

Jajanan Kaki Lima: Kenikmatan Sederhana yang Menggugah Selera

Jajanan kaki lima merupakan bagian tak terpisahkan dari kuliner jadul Bandung. Berbagai pilihan jajanan tersedia, mulai dari yang gurih hingga manis, dengan harga yang ramah kantong.

  • Cilung: Cilok Bandung yang khas dengan bumbu kacang yang gurih dan pedas.
  • Seblak: Hidangan berbahan dasar kerupuk yang direbus dengan bumbu kencur, cabai, dan sayuran.
  • Batagor: Siomay goreng yang disajikan dengan saus kacang dan kecap manis.
  • Cuanki: Hidangan berkuah yang berisi tahu, siomay, dan bakso.
  • Es Goyobod: Minuman segar yang terbuat dari cendol, kolang-kaling, dan gula merah.

Hidangan Restoran Legendaris: Warisan Kuliner yang Terjaga

Selain jajanan kaki lima, Bandung juga memiliki sejumlah restoran legendaris yang telah berdiri selama puluhan tahun. Restoran-restoran ini menyajikan hidangan khas Bandung yang telah menjadi bagian dari identitas kuliner kota.

  • Rumah Makan Braga Permai: Restoran yang berdiri sejak 1923 ini terkenal dengan hidangan Nasi Campur Braga dan Nasi Timbel.
  • Rumah Makan Sari Sunda: Restoran yang menyajikan aneka hidangan khas Sunda, seperti Nasi Liwet, Karedok, dan Gurame Bakar.
  • Warung Nasi Ibu Haji Ciganitri: Warung nasi yang terkenal dengan Nasi Jamblangnya yang disajikan dengan berbagai lauk pauk.
  • Rumah Makan Ampera: Restoran yang menyajikan hidangan seafood, seperti Gurame Asam Manis dan Udang Bakar Madu.
  • Rumah Makan De’Leuit: Restoran yang mengusung konsep "lesehan" dan menyajikan hidangan khas Sunda, seperti Nasi Tutug Oncom dan Ayam Goreng Sambal Hejo.

Pengaruh Kuliner dari Berbagai Budaya

Kuliner jadul Bandung juga dipengaruhi oleh berbagai budaya yang pernah singgah di kota ini. Pengaruh Belanda, Tionghoa, dan Arab terlihat jelas dalam beberapa hidangan khas Bandung.

  • Perkedel Bondon: Perkedel kentang yang dipengaruhi oleh kuliner Belanda.
  • Mie Kocok: Hidangan berkuah yang menggunakan mie kuning dan daging sapi, dipengaruhi oleh kuliner Tionghoa.
  • Martabak Mesir: Martabak yang berasal dari Mesir dan memiliki isian daging cincang atau keju.
  • Roti Bakar Bandung: Roti tawar yang dipanggang dan disajikan dengan berbagai topping, seperti selai kacang, meses, atau keju.

Nostalgia dan Pelestarian

Kuliner jadul Bandung tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari warisan budaya kota. Hidangan-hidangan ini membawa kita kembali ke masa lalu, membangkitkan kenangan dan mempererat ikatan antar generasi.

Pelestarian kuliner jadul Bandung sangat penting untuk menjaga identitas kuliner kota. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa hidangan-hidangan ini tetap tersedia dan dinikmati oleh generasi mendatang.

Kesimpulan

Kuliner jadul Bandung adalah harta karun kuliner yang menawarkan cita rasa otentik dan pengalaman nostalgia yang tak terlupakan. Dari jajanan kaki lima hingga hidangan restoran legendaris, setiap gigitan membawa kita kembali ke masa lalu yang penuh kenangan.

Dengan menjaga dan melestarikan kuliner jadul Bandung, kita tidak hanya melindungi warisan budaya kota, tetapi juga memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati kekayaan kuliner yang telah menjadi bagian dari identitas Bandung selama bertahun-tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *