Scroll untuk baca artikel
Internasional

Pasien Korsel melaporkan kegelisahan akan gangguan jiwa layanan medis

275
×

Pasien Korsel melaporkan kegelisahan akan gangguan jiwa layanan medis

Sebarkan artikel ini

Seoul – Para pasien dan juga keluarga pasien pada Korea Selatan pada Rabu menyuarakan peluang kelainan yang mana sedang berlangsung pada layanan medis akan semakin berkepanjangan, dikarenakan banyak rumah sakit umum menghurangi kapasitas layanan.

Seorang wanita berusia 30-an menceritakan kegelisahan bahwa kelumpuhan layanan medis akibat pemogokan dokter pelatihan dan juga para profesor kedokteran dapat mempengaruhi pengurusan anti karsinoma ibunya yang didiagnosis menderita neoplasma dada stadium empat.

“Saya sangat takut bahwa siklus perawatan ini dapat terpengaruh jikalau profesor kedokteran dalam rumah sakit yang dimaksud memutuskan untuk mengundurkan diri juga,” katanya terhadap Kantor Berita Yonhap dalam Rumah Sakit Universitas Nasional Chungbuk, Cheongju.

Senada, pasien penyakit lantai ginjal berusia 70-an tahun lainnya yang digunakan mengunjungi rumah sakit turut melampiaskan rasa frustasinya.

Pria itu memaparkan fungsi ginjalnya sekarang hanya sekali 15 persen dari kapasitas penuhnya juga harus mengunjungi rumah sakit setiap bulan untuk pemeriksaan rutin.

“Jika profesor kedokteran mengundurkan diri, hal itu serupa semata dengan memberi tahu kita bahwa pasien seperti saya harus mati,” kata pasien itu.

Sementara itu, salah satu dari dua serikat pekerja terbesar dalam Korea, unit regional Konfederasi Serikat Pekerja Korea, mengadakan aksi unjuk rasa pada seluruh negeri secara bersamaan untuk menyerukan normalisasi layanan medis.

“Pemerintah juga komunitas dokter tidak ada boleh mengabaikan kekosongan layanan medis, yang tersebut membahayakan nyawa pasien dan juga merampas hak pekerja untuk bertahan hidup,” kata manusia anggota cabang serikat pekerja pada Provinsi Gangwon di rapat umum.

Banyak rumah sakit umum dalam seluruh Korea Selatan sudah menurunkan layanan rawat jalan atau kapasitas operasi dengan menghentikan sementara atau mengintegrasikan bangsal rumah sakit yang berbeda setelahnya pemogokan para dokter pelatihan.

 Hal itu mengganggu operasi rumah sakit dan juga mengakibatkan defisit keuangan.

Adapun sejak Mulai Pekan (25/3) para profesor kedokteran di dalam banyak universitas lalu rumah sakit umum ke Korea Selatan sudah pernah mulai mengajukan pengunduran diri secara massal untuk membantu pemogokan selama sebulan oleh lebih lanjut dari 10.000 dokter kontestan pelatihan yang tersebut semakin memperburuk gangguan jiwa pada layanan kebugaran pada seluruh negeri.

Narasumber : Yonhap

Artikel ini disadur dari Pasien Korsel suarakan kekhawatiran akan gangguan layanan medis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *