Scroll untuk baca artikel
Internasional

Kedubes Australia refleksikan 75 tahun hubungan dengan RI lewat mural

279
×

Kedubes Australia refleksikan 75 tahun hubungan dengan RI lewat mural

Sebarkan artikel ini

Ibukota Indonesia – Kedutaan Besar Australia merefleksikan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia dengan menggandeng seniman jika Australia juga Republik Indonesi untuk menghasilkan karya seni mural yang mana dipadukan dengan teknologi augmented reality.

Dua seniman mural yang mana terlibat adalah George Rose selama Australia serta Age “Tutu” Airlangga dengan syarat Indonesi yang dimaksud menuangkan karyanya pada dinding berukuran 8×6 meter di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Keduanya membutuhkan waktu lima hari untuk menciptakan sketsa, detail hingga tahap penyelesaian.

Melalui konferensi pers ke Institut Kesenian Jakarta, Rabu, Tutu menjelaskan bahwa mural yang tersebut melambangkan hubungan antara Indonesi serta Australia direpresentasikan melalui dua figur manusia yang dipisahkan oleh sejenis portal berbentuk jendela.

“Ada kiri kanan figuratif, yang dimaksud kiri itu ada figur seseorang yang tersebut sedang menyebabkan tali lalu yang digunakan kanan sedang membaca buku. (Figur kanan) adalah simbolisasi dari pertukaran budaya lalu bagaimana kita bertukar ilmu pengetahuan, bertukar relasi di pengalaman juga menjalin hubungan kerja mirip yang baik,” kata Tutu.

Kemudian sosok yang tersebut menyebabkan tali, lanjutnya, dikaitkan dengan bagaimana penduduk Indonesia kemudian Australia bisa jadi saling membantu lalu saling menyokong satu mirip lain.

“Sebagai kerangka saya rasa sangat bagus digabungkan dengan gaya menggambar George Rose yang mana berbagai flora lalu gaya beliau yang tersebut kalem lalu kemudian saya kombinasikan dengan hal dinamis yang digunakan ada di dalam luar,” ucapnya.

George menambahkan bahwa ia pribadi ingin menggambar mural yang digunakan mampu merepresentasikan kedua negara. Ia memilih untuk memasukkan simbol nasional setiap negara terhadap karyanya.

Australia dilambangkan dengan bunga Wattle yang mana juga melambangkan persatuan. Sedangkan untuk Indonesia, ia memilih untuk menggambar bunga Jasmine Putih kemudian bunga Raflfesia Arnoldii.

 Beraneka bunga yang dimaksud digambarkan di dalam bagian sedang mural.

“Karya itu secara keseluruhan menggambarkan Indonesia lalu ada sejenis  jendela menuju Australia. Jadi ada semacam portal serta kemudian jendela yang digunakan dapat menyebabkan untuk “melihat” Australia sebagaimana kedutaan besar yang digunakan merepresentasikan Australia pada di Indonesia,” ucapnya.

Adapun ikatan kuat antara Australia kemudian Indonesia telah terjalin sejak 1945 pada mana Australia turut bermetamorfosis menjadi pendukung utama kemerdekaan Indonesia.

 Salah satu rangkaian kegiatan perayaan hubungan diplomatik yang disebutkan dengan menghadirkan mural yang dimaksud akan diresmikan secara resmi oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams ke Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (28/3).

 

Artikel ini disadur dari Kedubes Australia refleksikan 75 tahun hubungan dengan RI lewat mural

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *