DKI Jakarta – Produksi lalu bidang perfilman di dalam Negara Indonesia semakin berjaya di dalam level nasional sekaligus mampu unjuk gigi dalam kancah internasional berkat strategi pemerintah pada memperkuat penguatan lingkungan perfilman nasional.
Direktur Perfilman, Musik, juga Industri Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Studi dan juga Teknologi (Kemendikbudristek) Ahmad Mahendra menjelaskan bahwa pemerintah terus memfasilitasi para pegiat film nasional dan juga bersinergi dengan pihak sektor sinema guna memproduksi karya perfilman yang dimaksud bermutu.
“Berbagai kegiatan hingga terobosan pada bidang perfilman telah lama dilaksanakan untuk merangkai perfilman Indonesia dari hulu hingga hilir. Semoga perfilman Indonesia dapat terus unjuk gigi ke kancah nasional maupun internasional,” ujar Mahendra ketika konferensi pers Hari Film Nasional (HFN) di Gedung Pesona Film Indonesia, Jakarta, Sabtu.
Melalui peringatan tegas Hari Film Nasional Tahun 2024, Kemendikbudristek mengemukakan beberapa strategi pemerintah untuk pemajuan perfilman Indonesia.
Beberapa strategi yang disebutkan antara lain, peningkatan institusi belajar film, seperti penyelenggaraan Indonesiana Film yang digunakan telah dilakukan menghasilkan kembali 33 naskah meliputi 4 naskah tahun 2020, 10 naskah pada 2021, 9 naskah tahun 2022, serta 10 naskah di tahun 2023, juga Layar Indonesiana, Lock x Full Circle Lab, lalu MyLab.
Kemudian, peningkatan literasi dan juga apresiasi film yang tersebut direalisasikan di bentuk dukungan terhadap Festival Film Indonesi (FFI) maupun inisiatif Apresiasi Film Tanah Air (AFI).
Terkait AFI, sudah ada dimulai sejak tahun 2022 kemudian telah menjangkau 79 komunitas ke 10 kota. Pada tahun 2023, AFI sudah pernah diperluas dengan penelitian pada lima kota baru kemudian tiga kota dengan acara perbuatan lanjut.
Selanjutnya, Kemendikbudristek juga sudah mengorganisasi pemutaran khusus nonton bareng (nobar) untuk mempertahankan minat penonton, menjaga aksesibilitas, lalu apresiasi terhadap film Indonesia. Rencana Nobar telah dilakukan diselenggarakan di dalam 29 kota sejak tahun 2020 hingga 2023. Jumlah penonton Nobar tahun 2020 sejumlah 6.332 penonton, tahun 2021 berjumlah 5.095, tahun 2022 melonjak berubah jadi 9.186, lalu terus meningkat pada tahun 2023 dengan capaian 10.952 penonton.
Tak sampai dalam situ, penguatan distribusi film juga direalisasikan dengan meluncurkan wadah Indonesiana.TV pada tahun 2021 sebagai bagian dari Merdeka Belajar episode ke-13 bertema Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesiana.
Hingga ketika ini, perpustakaan Indonesiana.TV miliki lebih banyak dari 1.544 judul film yang digunakan dapat diakses melalui laman web indonesiana.tv, program PlayStore, dan juga jaringan televisi kabel Indihome saluran 200 (SD) serta 916 (HD).
Memberikan travel grant untuk sineas Tanah Air juga dijalankan untuk berpartisipasi dalam festival film internasional pada wujud akomodasi perjalanan. Hal yang dimaksud berubah menjadi upaya Kemendikbudristek pada menguatkan habitat perfilman tanpa mengintervensi langkah-langkah kreatif.
Selain itu, terdapat sarana Dana Indonesiana untuk pelaku budaya perfilman. Tercatat sebanyak 39 komunitas film telah terjadi difasilitasi oleh bantuan Proyek Sinema Mikro Dana Indonesiana.
Strategi terakhir, yaitu pengarsipan film yang dimaksud telah dilakukan berhasil mengalihmedia 332 judul film Negara Indonesia dari seluloid ke digital sejak tahun 2016, dan juga restorasi film untuk mengatasi status gambar serta pernyataan karya sinema ke aslinya.
"Pemerintah melalui Kemendikbudristek terus berupaya menguatkan biosfer perfilman di dalam Indonesia," ungkap Mahendra.
Artikel ini disadur dari Strategi pemerintah majukan industri perfilman kian berjaya