Istanbul – Otoritas Palestina pada Hari Minggu (13/10) menyambut baik seruan Awal Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, untuk menghentikan ekspor senjata ke tanah Israel di dalam berada dalam serangan negeri Israel di dalam Wilayah Gaza juga Lebanon.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Palestina memaparkan bahwa seruan Sanchez "sepenuhnya sejalan dengan hukum internasional dan juga resolusi legitimasi internasional, juga menggalang solusi dua negara juga prinsip-prinsip hak asasi manusia."
Utama Menteri Spanyol yang disebutkan pada Hari Jumat (11/10) menyerukan untuk komunitas internasional untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel, sambil mencatatkan bahwa Spanyol sudah pernah menghentikan perdagangan senjata ke negara Israel pada Oktober 2023.
Kementerian yang disebutkan juga menyalahkan "negara-negara yang menyediakan senjata dan juga peralatan militer terhadap negara Israel dikarenakan mendorongnya untuk terus melakukan kejahatan kemudian pelanggaran terhadap rakyat Palestina."
Kementerian itu juga menyerukan terhadap para penandatangan Traktat Perdagangan Senjata "untuk berperan tegas guna menghentikan penyelenggaraan senjata juga peralatan militer oleh tanah Israel di melakukan pelanggaran penting terhadap hukum kemanusiaan internasional, hak asasi manusia, serta warga sipil Palestina."
Menurut data terbaru dari Stockholm International Peace Research Institute, Negeri Paman Sam memenuhi 70,2 persen dari permintaan senjata konvensional negara Israel antara tahun 2011 serta 2020, dihadiri oleh oleh Jerman sebesar 23,9 persen juga Italia sebesar 5,9 persen.
Pada April, Kongres Negeri Paman Sam menyetujui bantuan senilai 17 miliar Negeri Paman Sam (sekitar Rp264,7 triliun) terhadap negara Israel sebagai bagian dari paket bantuan militer asing senilai 95 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar Rp1,4 kuadriliun).
Selain itu, data dari Campaign Against Arms Trade (CAAT) mengungkapkan bahwa Jerman mengedarkan senjata senilai 326,5 jt euro (sekitar Rp5,6 triliun) terhadap negeri Israel pada tahun 2023, satu puluh kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Ketegangan regional sudah meningkat akibat serangan brutal negara Israel dalam Jalur Gaza, yang telah dilakukan menewaskan lebih tinggi dari 42.200 orang, sebagian besar adalah perempuan kemudian anak-anak, setelahnya serangan organisasi Hamas tahun lalu.
Konflik yang dimaksud meluas ke Lebanon dengan negeri Israel melancarkan serangan mematikan di dalam seluruh negeri, yang dimaksud telah dilakukan menewaskan lebih banyak dari 1.437 pendatang lalu melukai tambahan dari 4.123 lainnya sejak 23 September.
Meskipun ada peringatan keras internasional bahwa kawasan Timur Tengah berada ke ambang pertempuran regional akibat serangan negara Israel yang mana terus menerus dalam Wilayah Gaza serta Lebanon, Tel Aviv memperluas konflik dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.
Sumber: Anadolu
Artikel ini disadur dari Palestina puji seruan Spanyol untuk hentikan ekspor senjata ke Israel