Scroll untuk baca artikel
Berita

Jadi Korban Bombardir Israel, 92 Staf PBB Tewas dalam Jalur Gaza

669
×

Jadi Korban Bombardir Israel, 92 Staf PBB Tewas dalam Jalur Gaza

Sebarkan artikel ini

TEGALPOS.COM – Anggota staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut menjadi korban konflik Israel-Hamas. Komisaris Jenderal Badan Pengungsi Palestina PBB atau UNRWA, Philippe Lazzarini menyebut sebanyak 92 staf dinyatakan tewas di dalam Jalur Gaza.

Lazzarini menuturkan setidaknya ada 13 ribu anggota PBB yang mana ditugaskan di area Jalur Gaza. Jumlah anggota yang mana tewas itu disebutnya baru pertama kali dialami.

Meski begitu, UNRWA masih terus bertugas menyelamatkan korban-korban konflik di dalam Jalur Gaza. Ia menyebut, sebanyak 700 ribu orang mengungsi ke sekolah-sekolah yang tersebut didirikan UNRWA.

“Agar dapat berlindung dalam bawah bendera biru PBB,” kata Lazzarini dikutip Suara.com melalui Antara, Jumat (10/11/2023).

Lazzarani menuturkan, upaya melindungi diri itu bukan berarti mampu sepenuhnya selamat dari konflik. Sebab hingga saat ini ada 50 lebih banyak infrastruktur mereka yang digunakan telah terjadi diserang hingga menelan puluhan korban jiwa.

Ratusan warga juga disebutnya mengalami luka.

“Menyelamatkan diri ke wilayah selatan Jalur Gaza juga tiada dijamin aman,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, sepertiga staf PBB di dalam Jalur Gaza tewas akibat terlibat menjadi sasaran bombardir.

Karena itu, ia merasa akan semakin jarak jauh dari kata perdamaian. Bagaimana tidak, Lazzarini hanya mengaku sangat kaget melihat apa yang digunakan terjadi dalam Gaza.

“Situasinya menyayat hati,” terangnya saat diwawancarai media lokal Swiss.

Kesulitan juga terasa bagi warga Palestina yang selamat dari serangan. Mereka bahkan harus mencari asupan makanan ke sekolah-sekolah UNRWA.

Selain itu, Jalur Gaza juga mengalami krisis substansi bakar dalam beberapa hari ke depan.

Sebabnya, beberapa sarana utama umum sudah tiada berfungsi.

Ia sekarang merasa khawatir sebab pasokan bantuan terlibat diblokade. Sehingga yang dimaksud ia takutkan saat ini warga dalam Jalur Gaza mampu tewas bukan akibat serangan dari Israel tetapi oleh sebab itu kekurangan asupan makanan.

“Blokade ketat semacam itu berarti mirip hanya dengan hukuman kolektif.”

SUMBER SUARA.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *