TEGALPOS.COM – Polda Metro Jaya akan memeriksa Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri terkait kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo alias SYL pada Selasa (14/11/2023) hari ini.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan rencana pemeriksaan terhadap Firli dijadwalkan berlangsung pukul 10.00 WIB.
Adapun pemeriksaan hari ini, kata Ade, merupakan panggilan ulang dari jadwal pemeriksaan Selasa (7/11/2023) pekan lalu yang digunakan tertunda akibat Firli berhalangan hadir dengan alasan sedang dinas kerja pada Aceh.
“Surat panggilan (ulang) yang telah dilakukan diterima di dalam Gedung Merah Putih KPK RI pada hari Jumat, tanggal 10 November 2023,” kata Ade kepada wartawan, Senin (13/11/2023).
Ade menjelaskan bahwa Firli diperiksa hari ini masih dengan kapasitas sebagai saksi. Pemeriksaan nanti akan digelar di tempat ruang Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
“Di lantai 21 Gedung Promoter,” jelasnya.
Sementara Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto belaka berbicara singkat saat ditanya terkait rencana pemeriksaan Firli yang tersebut sempat tertunda tersebut.
“Sesuai panggilan kan besok. Kita lihat sekadar besok datang atau tidak,” kata Karyoto saat ditemui usai menghadiri acara dalam Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (14/11/2023).
Sedangkan terkait pelaksanaan gelar perkara penetapan tersangka dalam kasus ini menurutnya juga akan dijalani sesegera mungkin.
“Ya, mungkin sesegera saja, ya,” pungkasnya.
Dinilai Hambat Penyidikan
Firli sempat berhalangan hadir untuk beberapa kali panggilan Polda Metro Jaya. Termasuk ketika dirinya dipanggil pada Selasa (7/11/2023).
Ia tak memenuhi panggilan oleh sebab itu sudah miliki jadwal dinas KPK ke Aceh.
Mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai ketidakhadiran Filri Bahuri menghambat proses penyidikan kasus pemerasan.
“Mangkirnya Firli Bahuri tentu akan menimbulkan penyidikan yang seharusnya hari ini sudah mendapat keterangan tambahan dari Firli menjadi terhambat,” kata Yudi lewat keterangannya yang mana diterima Suara.com pada Selasa (7/11/2023).
Yudi menuturkan, sebagai pimpian lembaga penegak hukum Firli menunjukkan sikap yang digunakan bukan kooperatif, terlebih pada pemerisaan sebelumnya Firli juga sempat mangkir.
“Padahal seharusnya Firli sadar bahwa kelakuannya ini berdampak buruk bagi persepsi publik terhadap KPK serta juga marwah KPK sebagai lembaga penegak hukum yang mana juga memanggil orang sebagai saksi dalam kasus korupsi,” tegasnya.
Yudi menilai rencana pemeriksaan Firli untuk kedua kalinya tentu sangat penting, guna menemukan titik terang dalam perkara pemerasan yang digunakan diduga dilaksanakan pimpinan KPK.
“Penyidik Polda Metro Jaya berdasar pengalamannya tentu akan menganalisis mangkirnya Firi lantaran pemeriksaan tambahan penting untuk kembali menggali keterangan Firli Bahuri berdasar hasil pemeriksaan saksi-saksi, barang bukti yang tersebut disita termasuk hasil dari tempat penggeledahan,” jelasnya.
“Sehingga sebelum ekspose atau gelar perkara penetapan tersangka, tentu penyidik menganggap perlu memanggil Firli kembali sebagai saksi,” sambungnya.
SUMBER SUARA.COM
