TEGALPOS.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian mengimbau pemerintah wilayah (Pemda) mewaspadai kenaikan bilangan bulat inflasi. Pasalnya, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 Desember 2023, nomor pemuaian year on year (yoy) bulan November 2023 sebesar 2,86 persen. Angka ini meningkat jika dibandingkan naiknya harga yoy bulan Oktober 2023 yang dimaksud sebesar 2,56.
“Saya ingin menggambarkan secara umum bahwa memang sebenarnya dari sisi dunia global, lantaran kita tak pernah lepas dari lingkup global kalau untuk hambatan barang, pangan, jasa, yang tersebut disebut dengan kenaikan. Kenaikan ataupun deflasi penurunan bukan akan lepas dari pertumbuhan ekonomi,” ujar Tito ketika mengawasi Rapat Kesepahaman (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah pada Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin, (4/12/2023).
Tito menjelaskan, berdasarkan data yang digunakan dihimpun dari www.tradingeconomics.com per 3 Desember 2023 kondisi perekonomian dunia diketahui berada dalam melamban. Dari 185 negara di tempat dunia, tingkat perkembangan item domestik bruto (PDB) Indonesia berada pada peringkat 45. Di sisi lain, berdasarkan tingkat kenaikan harga di tempat dunia, Indonesia berada pada kedudukan 138 dengan hitungan 2,86 persen.
“Kalau peningkatan ekonomi rangkingnya semakin kecil angkanya makin bagus, tapi kalau naiknya harga makin rendah atau makin besar angkanya (urutannya) itu makin baik,” imbuhnya.
Bila dibandingkan dengan negara yang mana tergabung pada G20, sikap Indonesia diketahui tidak ada terlalu buruk. Indonesia berada pada tempat 18 dari 24 negara. Dalam kesempatan itu, Mendagri memohon para kepala daerah, khususnya penjabat (Pj) kepala daerah, untuk mewaspadai kenaikan tarif barang/jasa. Pasalnya, selama 3 bulan terakhir, bilangan bulat kenaikan harga pada area cenderung mengalami peningkatan.
“[Peningkatan bilangan inflasi] terjadi variasi tiap daerah, ada daerah-daerah yang mana tinggi, ada area yang dimaksud rendah. Saya terus terang akan juga meninjau prestasi para Pj. [kepala daerah] juga dilihat dari data-data ini, termasuk data BPS,” kata dia.
Lebih lanjut Tito juga membeberkan 10 provinsi dengan kondisi naiknya harga tertinggi per 1 Desember 2023. Provinsi itu yakni Lampung, Maluku Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Riau, serta Jawa Timur.
Sementara itu, untuk kabupaten yaitu Belitung, Sumenep, Merauke, Banggai, Buleleng, Sumba Timur, Mimika, Kotabaru, Sikka, juga Bungo. Sedangkan tingkat kota yakni Sibolga, Bandar Lampung, Gunungsitoli, Ternate, Kotamobagu, Jambi, Metro, Dumai, Tegal, lalu Bogor.
“Nah ini menjadi catatan, tolong teristimewa yang dimaksud tertinggi, terendah, yang lain-lain ada semua datanya. Kalau ditanya terhadap BPS dalam tempat masing-masing pasti paham,” tandas Tito.
SUMBER SUARA.COM