Scroll untuk baca artikel
Berita

Update Terkini Skandal Boeing: Investigasi Berlanjut-Larangan Terbang

441
×

Update Terkini Skandal Boeing: Investigasi Berlanjut-Larangan Terbang

Sebarkan artikel ini

TEGALPOS.COM –

Jakarta – Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa “komponen utama yang digunakan hilang” dari jet Boeing 737 MAX 9 Alaska Airlines yang tersebut melakukan pendaratan darurat telah terjadi ditemukan dari halaman belakang sebuah rumah di dalam pinggiran kota.

Pintu merobek sisi kiri jet Alaska Airlines itu pada hari terakhir pekan (5/1/2024) setelahnya lepas landas dari Portland, Oregon, pada perjalanan ke Ontario, California, menurunkan tekanan udara pada pesawat kemudian memaksa pilot untuk kembali lalu mendarat dengan selamat dengan 171 penumpang lalu enam awak di dalam dalamnya.

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) pada Hari Sabtu memerintahkan penghentian sementara 171 jet Boeing MAX 9 yang mana dipasang dengan panel yang mana sama, yang mana berbobot sekitar 60 pon (27 kg) serta menutupi pintu pergi dari opsional yang tersebut khususnya digunakan oleh maskapai penerbangan bertarif rendah.

Ketua NTSB Jennifer Homendy menyatakan pintu yang hilang ditemukan pada Akhir Pekan oleh manusia guru sekolah dalam Portland yang digunakan diidentifikasi semata-mata sebagai “Bob” di dalam lingkungan Cedar Hills lalu menemukannya pada halaman belakang rumahnya.

Dia sebelumnya mengungkapkan untuk wartawan bahwa bagian pesawat adalah “komponen penting yang hilang” untuk mengetahui faktor kecelakaan itu terjadi.

“Tim struktur kami akan ingin meninjau semua yang mana ada di dalam pintu – semua komponen di area pintu untuk mengamati tanda-tanda saksi, untuk meninjau perpindahan cat, seperti apa bentuk pintu ketika ditemukan. Hal ini dapat memberi tahu merek berbagai hal tentang apa yang mana terjadi,” katanya, dilansir Reuters, Hari Senin (8/1/2024).

Kekuatan akibat hilangnya pintu sumbat cukup kuat untuk membuka pintu kokpit selama penerbangan, kata Homendy, yang digunakan menyatakan hal itu pasti merupakan “peristiwa yang dimaksud mengerikan” untuk dialami.

“Mereka mendengar ledakan,” kata Homendy tentang pilot yang tersebut diwawancarai oleh penyelidik.

Daftar periksa laminasi referensi cepat terbang meninggalkan dari pintu, sementara petugas pertama kehilangan headsetnya, katanya. “Komunikasi adalah kesulitan serius… Hal itu digambarkan sebagai kekacauan.”

Homendy mengungkapkan perekam kata-kata kokpit bukan menangkap data apa pun akibat telah lama ditimpa dan juga sekali lagi memohonkan regulator untuk mengamanatkan penyesuaian rencana yang mana ada dengan perekam yang mana mampu menangkap data selama 25 jam, naik dari 2 jam yang dibutuhkan ketika ini.

Masalah Sebelumnya

Homendy menyatakan lampu gagal tekanan otomatis menyala pada pesawat Alaska Airlines yang mana mirip pada 7 Desember, 3 Januari, dan juga 4 Januari, namun tiada jelas apakah ada hubungan antara insiden yang dimaksud dan juga kecelakaan tersebut.

Alaska Airlines mengambil kebijakan setelahnya adanya peringatan tegas untuk melarang pesawat melakukan penerbangan panjang di area menghadapi perairan menuju Hawaii sehingga dapat segera kembali ke bandara apabila diperlukan.

Maskapai yang disebutkan mengatakan, “dalam setiap kasus, permasalahan yang disebutkan sepenuhnya dievaluasi dan juga diselesaikan sesuai prosedur pemeliharaan yang disetujui kemudian sepenuhnya mematuhi semua peraturan FAA yang dimaksud berlaku.”

Alaska Airlines menambahkan pihaknya miliki kebijakan internal untuk membatasi pesawat dengan beberapa catatan pemeliharaan pada beberapa sistem dari penerbangan panjang di area berhadapan dengan air yang digunakan bukan diwajibkan oleh FAA.

Pesawat Dilarang Terbang

FAA menyatakan pada Hari Minggu bahwa armada Boeing MAX 9 yang terkena dampak, termasuk yang dioperasikan oleh maskapai lain seperti United Airlines, akan masih dilarang terbang sampai regulator yakin bahwa armada yang disebutkan aman.

FAA awalnya mengungkapkan pada Hari Sabtu bahwa inspeksi yang diperlukan akan memakan waktu empat hingga delapan jam, menyebabkan banyak orang dalam lapangan usaha berasumsi bahwa rencana yang dimaksud dapat segera diterapkan kembali.

Namun kriteria pemeriksaan yang dimaksud belum disepakati antara FAA kemudian Boeing, yang digunakan berarti maskapai penerbangan belum menerima instruksi rinci, kata sumber yang digunakan mengetahui hambatan tersebut.

FAA harus menyetujui kriteria inspeksi Boeing sebelum pemeriksaan dapat diselesaikan kemudian rencana penerbangan dapat dilanjutkan. Alaska Airlines mengungkapkan pada Akhir Pekan waktu malam bahwa pihaknya masih belum menerima instruksi dari Boeing.

Alaska Airlines membatalkan 170 penerbangan pada Hari Minggu juga 60 penerbangan lainnya pada hari Awal Minggu juga mengungkapkan gangguan perjalanan akibat larangan terbang yang dimaksud diperkirakan akan berlangsung setidaknya hingga pertengahan minggu.

United, yang digunakan sudah menghentikan penerbangan 79 MAX 9, membatalkan 230 penerbangan pada hari Minggu, atau 8% dari jadwal keberangkatan.

Kecelakaan ini telah terjadi menempatkan Boeing kembali di pengawasan sebab mengawaitu sertifikasi MAX 7 yang mana lebih lanjut kecil juga MAX 10 yang mana lebih banyak besar, yang digunakan diperlukan untuk bersaing dengan model utama Airbus.

Pada 2019, otoritas global memberlakukan larangan terbang yang lebih banyak luas pada semua rencana MAX yang dimaksud terjadi selama 20 bulan setelahnya kecelakaan di area Ethiopia serta Indonesia terkait dengan perangkat lunak kokpit yang mana dirancang dengan buruk serta menewaskan total 346 orang.

Artikel Selanjutnya Prabowo Borong Jet Pembunuh, Punya Senjata & Radar Mematikan

SUMBER CNBC.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *