Scroll untuk baca artikel
Berita

Industri Media Luar Negeri Sorot Prabowo Subianto, Ada Apa Lagi?

615
×

Industri Media Luar Negeri Sorot Prabowo Subianto, Ada Apa Lagi?

Sebarkan artikel ini

TEGALPOS.COM –

Jakarta – Industri Media asing kembali menyoroti dunia perpolitikan di dalam Indonesia. Kali ini yang dimaksud dibahas adalah masa lalu calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Hal ini dibahas oleh The Economist melalui artikel berjudul ‘The favourite in Indonesia’s presidential election has a sordid past’. Artikel itu sendiri terbit 11 Januari  lalu.

 

Dalam artikel tersebut, media berbasis Inggris ini blak-blakan membandingkan masa lalu antara ketiga capres dan juga secara khusus menekankan bahwa Prabowo miliki masa lalu yang mana dikatakannya cukup buruk. Mereka bahkan membandingkan Prabowo dengan Benito Mussolini, ditaktor Italia.

“Yang lebih lanjut meresahkan lagi adalah catatan pra-reformasi yang dimaksud dimiliki oleh Prabowo. Ia mempunyai hubungan erat dengan rezim Suharto yang digunakan telah terjadi didiskreditkan; beliau pernah menikah dengan putri diktator,” demikian laporan The Economist, dikutipkan Selasa (16/1/2024).

The Economist menyatakan Prabowo adalah pribadi perwira serta kemudian menjadi komandan Kopassus, pasukan khusus yang dimaksud ditakuti oleh tentara. Ia kemudian dikaitkan dengan pelanggaran yang dimaksud dijalankan di tempat Timor Timur, seperti yang dimaksud dijelaskan secara rinci oleh Pat Walsh dari Inside Indonesia, sebuah publikasi online Australia.

“Negara bekas jajahan Portugis ini, yang tersebut diinvasi oleh Indonesia pada tahun 1975, mengupayakan kemudian meraih kemerdekaan sebagai Timor-Leste pada tahun 2002,” kata laporan itu.

“Komisi Kebenaran serta Rekonsiliasi menemukan bahwa angkatan bersenjata Indonesia, dan juga khususnya Kopassus, bertanggung jawab melakukan kejahatan peperangan serta kejahatan terhadap kemanusiaan selama pendudukan. Pasukan di area bawah komando Prabowo melakukan pembantaian. Prabowo juga bertanggung jawab untuk melatih proxy lokal yang mana kejam kemudian melakukan sejumlah pekerjaan kotor tentara. Mantan jenderal itu membantah melakukan kesalahan,” jelas media tersebut.

Media yang dimaksud kemudian menyatakan keterlibatan Pak Prabowo di melawan mengecam yang dimaksud menggulingkan Suharto pada tahun 1998 telah lama didokumentasikan dengan baik. Dia mengorganisir penculikan 23 aktivis demokrasi, 13 di tempat antaranya masih hilang hingga kini.

Dewan militer memutuskan Prabowo bersalah berhadapan dengan penculikan yang disebutkan dan juga memecatnya dengan tiada hormat. Dia bahkan telah lama dilarang memasuki Amerika tetapi Presiden Donald Trump mencabut larangan yang disebutkan pada tahun 2020.

“Dikenal memiliki temperamen yang tersebut meledak-ledak, Prabowo telah dilakukan mengalami perubahan. Setelan safari bergaya diktatornya telah bukan ada lagi serta digantikan dengan pakaian bisnis. Didukung oleh kampanye media sosial yang digunakan cerdik, ia ingin para pemilih mengenalnya sebagai sosok yang tersebut menggemaskan. Favorit pada pemilihan presiden Indonesia mempunyai masa lalu yang buruk di kampanye media sosial yang mana cerdik, ia ingin para pemilih mengenalnya sebagai pribadi kakek yang menggemaskan,” jelas laporan itu.

“(Akibatnya) Pemilih muda hanya saja tahu sedikit tentang masa lalu kelamnya; pers dan juga televisi Indonesia jarang menyebutkannya,” tambahnya.

Jika Prabowo mengungguli lebih banyak dari separuh kata-kata pada 14 Februari, ia akan menjadi presiden. Jika tidaklah ada kandidat yang digunakan memperoleh 50% suara, maka pemilihan putaran kedua akan dijalankan pada Juni antara dua kandidat utama.

Artikel Selanjutnya Kelemahan Capres Ini adalah Disorot Asing, Prabowo-Anies-Ganjar?

SUMBER CNBC.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *