Scroll untuk baca artikel
Berita

6 Update Terkini Konflik Timur Tengah: Houthi Vs AS, Iran Vs Pakistan

421
×

6 Update Terkini Konflik Timur Tengah: Houthi Vs AS, Iran Vs Pakistan

Sebarkan artikel ini

TEGALPOS.COM –

  • Serangan negara Israel dalam Kawasan Gaza
  • Negeri Paman Sam Desak negeri Israel Kembali Hidupkan Pertelekomunikasian dalam Wilayah Gaza
  • Iran Bombardir Wilayah Irak lalu Suriah
  • Iran-Pakistan Saling Serang
  • Babak Baru Houthi vs Barat di tempat Laut Merah
  • Hizbullah Tolak Syarat Amerika Serikat

Jakarta – Konflik pada wilayah Timur Tengah (Timteng) makin memanas. Rangkaian kekerasan baru-baru ini dimulai dari negeri Israel vs gerakan Hamas Palestina di tempat Jalur Gaza, berlanjut ke Hizbullah Yaman vs Amerika Serikat (AS) juga Inggris di dalam perairan Laut Merah.

Kini Iran sudah pernah menambah musuh dengan menyerang beberapa wilayah yang mana dianggap basis teroris di area Irak, Suriah, serta Pakistan.

Berikut perkembangan terkini konflik negara Israel vs kelompok Hamas yang mana melebar ke sejumlah negara lain, dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Kamis (18/1/2024).

Serangan negeri Israel dalam Gaza

Memasuki hari ke-104, setidaknya 16 warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas di penembakan tanah Israel terhadap sebuah rumah di dalam timur Rafah semalam. Hal ini disampaikan menurut sumber lokal serta rekaman video yang dimaksud diverifikasi oleh Al Jazeera.

Militer tanah Israel juga mengklaim telah lama membunuh 60 pejuang Palestina pada 24 jam terakhir, di area mana sebagian besar pejuang tewas dalam Khan Younis selatan, sementara yang mana lain tewas di dalam Kawasan Gaza utara, termasuk di tempat lokasi yang mana digunakan oleh Jihad Islam Palestina.

Menurut pernyataan tentara Israel, tadi di malam hari terjadi bentrokan hebat di dalam Khan Younis antara pejuang Palestina kemudian pasukan Israel, yang dimaksud terus menekan lebih banyak pada ke kota yang disebutkan dengan dukungan udara yang kuat.

Serangan negeri Israel di dalam seluruh Daerah Gaza juga menewaskan warga sipil Palestina, termasuk 16 orang, setidaknya tiga diantaranya adalah anak-anak, pada penembakan semalam terhadap sebuah rumah di tempat Rafah.

Israel mengungkapkan pada awal tahun ini bahwa mereka itu berhasil mengalahkan kelompok Hamas di area Wilayah Gaza utara lalu akan mengempiskan operasi dalam sana, dengan fokus pada wilayah perkotaan yang padat di area berada dalam serta selatan wilayah tersebut.

Pasukan tanah Israel tambahan sudah menarik diri dari Kawasan Gaza pada hari Senin, namun serangan mereka itu tidaklah berhenti, lalu sejumlah warga Palestina yang dimaksud terbunuh setiap hari.

AS Desak negeri Israel Kembali Hidupkan Komunikasi Jarak Jauh pada Gaza

Para pejabat Amerika Serikat (AS) meminta-minta para pemimpin negeri Israel untuk memulihkan komunikasi pada Wilayah Gaza yang digunakan terkepung setelahnya pemadaman listrik selama seminggu.

Outlet berita AS, Politico, melaporkan bahwa pemerintah Amerika khawatir terputusnya komunikasi dapat memproduksi situasi dalam Wilayah Gaza menjadi tambahan buruk.

“Para pejabat Amerika telah dilakukan berhubungan dengan pemerintah negeri Israel mengenai pemadaman listrik ini dan juga mendesak dia untuk menghidupkan kembali telekomunikasi,” demikian laporan tersebut, mengutip pribadi pejabat Gedung Putih yang tersebut tak disebutkan namanya.

“Ketiadaan telekomunikasi menciptakan publik tidak ada dapat mengakses informasi yang mana dapat menyelamatkan nyawa, serta juga mengurangi kekuatan kemampuan petugas pertolongan pertama juga aktor kemanusiaan lainnya untuk beroperasi serta melakukannya dengan aman,” kata juru bicara Dewan Ketenteraman Nasional Adrienne Watson di sebuah pernyataan.

Iran Bombardir Wilayah Irak dan juga Suriah

Pekan ini Garda Revolusi Iran (IRGC) melancarkan serangan rudal terhadap beberapa sasaran “teroris” pada Suriah dan juga wilayah Kurdistan Irak.

Kantor berita resmi pemerintah Iran, IRNA sebagaimana dikutipkan AFP, Selasa (16/1/2023), menyatakan Korps Garda Revolusi Islam menghancurkan “markas mata-mata” serta “kumpulan kelompok teroris anti-Iran” pada Arbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdistan Irak.

Garda Revolusi kemudian menyerang dengan rudal balistik di dalam Suriah “tempat berkumpulnya para komandan lalu unsur-unsur utama yang terkait dengan operasi teroris baru-baru ini, khususnya kelompok ISIS”.

Ia menambahkan bahwa serangan di dalam Suriah adalah “respons terhadap kejahatan yang digunakan diadakan kelompok teroris baru-baru ini yang secara tak adil membunuh sekelompok rekan kita di dalam Kerman serta Rask.”

Insiden ini terjadi setelahnya adanya rentetan serangan ke Iran. Salah satunya terjadi pada 3 Januari, dalam mana pelaku bom bunuh diri menyerang kerumunan orang yang berkumpul dalam dekat makam Jenderal IRGC Qasem Soleimani yang dihormati dalam kota Kerman dalam selatan.

Serangan tersebut, yang mana kemudian diklaim oleh kelompok ISIS sebagai tanggung jawabnya, menewaskan sekitar 90 orang lalu menyebabkan puluhan orang terluka.

Kementerian intelijen Iran menyatakan salah satu pelaku bom bunuh diri adalah warga negara Tajik, sedangkan identitas lainnya belum ditentukan.

Iran-Pakistan Saling Serang

Pada Selasa (17/1/2024) malam, Iran mengirim rudal ke Pakistan, negara tetangga Asianya. Akibatnya serangan yang disebutkan menewaskan dua anak lalu melukai tiga lainnya.

Imbasnya, Pakistan menarik duta besarnya dari Teheran sekaligus mengecam serangan yang dimaksud serta melarang utusan Iran untuk Islamabad – yang mana sedang melakukan perjalanan – kembali ke Pakistan sehari setelahnya insiden tersebut.

Islamabad menuduh Iran melanggar wilayah udara Pakistan lalu media pemerintah Iran menyatakan rudal memiliki target dua pangkalan kelompok bersenjata Jaish al-Adl.

Pakistan pun kemudian melancarkan serangan udara ke Iran pada Kamis (18/12/2024) dan juga menewaskan 9 orang, menurut data Iran. Ini adalah terjadi kala media Teheran melaporkan beberapa ledakan mengguncang perbatasan negara itu pada Kamis dini hari waktu setempat.

Militer Pakistan disebut melancarkan serangan semalaman ke kelompok militan anti-Pakistan pada negeri Syiah tersebut.

Sebagai informasi, ini bukanlah pertama kalinya kedua negara bersitegang. Iran lalu Pakistan kerap kali mengalami ketegangan di area sepanjang perbatasan merekan yang mana bergejolak sepanjang 900 km (559 mil).

Babak Baru Houthi vs Barat di area Laut Merah

Pasukan Amerika Serikat (AS) juga Inggris kembali melancarkan serangan putaran keempat terhadap milisi Houthi imbas konflik di tempat Laut Merah pada Rabu (17/1/2024) di malam hari waktu setempat. Amerika Serikat juga Inggris dilaporkan kembali melakukan serangan terhadap kota-kota pada Yaman, negeri yang mana menjadi basis Houthi.

Kantor berita Al-Masirah dan juga Houthi Saba.net mengungkapkan serangan Negeri Paman Sam dan juga Inggris telah terjadi mencapai beberapa sasaran termasuk kota pelabuhan Hodeida juga kota Taez. Dunia Pers Negeri Paman Sam termasuk CBS kemudian CNN International, mengutip para pejabat AS, melaporkan rangkaian serangan lain telah terjadi dilaksanakan terhadap beberapa sasaran Houthi pada Yaman walaupun tak disebutkan total jelasnya.

Dalam keterangan lain, militer Negeri Paman Sam mengungkapkan sudah pernah menembak 14 rudal Houthi yang siap ditembakkan ke kapal-kapal di tempat Laut Merah. Negeri Paman Sam berujar rudal-rudal itu berada dalam jalur peluncuran.

“Pasukan Amerika Serikat melakukan serangan terhadap 14 rudal Houthi yang didukung Iran serta dimuat untuk ditembakkan di tempat wilayah yang dikuasai Houthi di area Yaman,” kata Komado Pusat AS, diambil AFP, Kamis (18/1/2024).

“Rudal-rudal yang digunakan berada di area jalur peluncuran ini menghadirkan ancaman besar terhadap kapal dagang,” tambahnya.

Sementara itu, Houthi menyatakan akan membalas AS. Milisi Houthi juga akan terus menembak kapal-kapal yang dimaksud melintas.

“Kami akan terus berusaha mencapai kapal-kapal negeri Israel yang digunakan menuju ke pelabuhan-pelabuhan Palestina yang diduduki, tiada peduli bagaimana agresi Amerika-Inggris mencoba menghindari kami melakukan hal tersebut,” kata orang pejabat militer Houthi terhadap TV Al-Masirah, diambil laman yang tersebut sama.

Hal ini terjadi pasca Amerika Serikat mengumumkan bahwa Houthi telah dilakukan dimasukkan kembali ke pada daftar entitas “teroris” dikarenakan serangan merekan di dalam Laut Merah. Houthi sendiri menyerang kapal-kapal di dalam jalur perdagangan dunia tersebut, untuk menyokong warga Palestina pada Jalur Gaza, tempat negara Israel memerangi kelompok Hamas.

Hizbullah Tolak Syarat AS

Kelompok Hizbullah yang digunakan didukung Iran sudah menolak gagasan awal Washington untuk meredakan pertempuran sengit dengan negara tetangga Israel, seperti menarik pejuangnya lebih besar terpencil dari perbatasan, namun tetap saja terbuka terhadap diplomasi AS.

Utusan AS, Amos Hochstein, sudah mengatur upaya diplomatik untuk memulihkan keamanan pada perbatasan Israel-Lebanon ketika wilayah yang tersebut lebih lanjut luas sedang tertatih-tatih menuju eskalasi konflik yang lebih besar besar yang dimaksud dipicu oleh pertempuran Gaza.

Serangan oleh kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di tempat Yaman terhadap kapal-kapal pada Laut Merah, turut menambah urgensi upaya tersebut.”Hizbullah siap mendengarkan,” kata orang pejabat senior Lebanon yang dimaksud mengetahui pemikiran kelompok tersebut, sambil menekankan bahwa kelompok yang disebutkan memandang gagasan yang mana disampaikan oleh perunding veteran Hochstein pada kunjungan ke Beirut pekan lalu sebagai hal yang digunakan tiada realistis.

Posisi Hizbullah adalah akan menembakkan roket ke negara Israel sampai ada gencatan senjata penuh dalam Gaza. Penolakan Hizbullah terhadap proposal yang dimaksud diajukan Hochstein belum pernah dilaporkan sebelumnya.

Artikel Selanjutnya Menguak Pendukung Iran untuk kelompok Hamas & Pengaruh dalam Timur Tengah

SUMBER CNBC.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *