Jakarta Disebut Akan Tenggelam, Rencana Pemindahan Ibu Kota Dipercepat
Dalam perkembangan terbaru, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengulangi peringatannya bahwa Jakarta kemungkinan akan tenggelam dalam dekade mendatang. Pernyataan ini senada dengan rencana pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara ke Nusantara di Kalimantan.
Biden menyampaikan peringatan tersebut pada tahun 2021, menekankan bahwa perubahan iklim menjadi ancaman serius yang dapat mengakibatkan naiknya permukaan laut dan menggusur jutaan penduduk pesisir. “Jika permukaan laut naik lagi dua setengah kaki, akan ada jutaan orang yang bermigrasi untuk memperebutkan wilayah yang dapat dihuni,” ujarnya.
Kekhawatiran Biden didukung oleh temuan Badan Antariksa AS (NASA). Studi NASA menunjukkan bahwa pemanasan global dan pencairan es yang mencair menimbulkan risiko banjir dan luapan air laut yang lebih besar di kawasan pesisir seperti Jakarta.
Selain kenaikan permukaan laut, Jakarta juga menghadapi masalah lingkungan lainnya, seperti pengurangan daerah penyerapan air akibat deforestasi dan urbanisasi yang cepat. Hal ini memperburuk risiko banjir, yang telah menjadi peristiwa berulang dalam beberapa dekade terakhir.
Dengan latar belakang kekhawatiran ini, pemerintah Indonesia bertekad mempercepat rencana pemindahan ibu kota. Pemindahan tersebut akan membuat Jakarta menjadi provinsi kawasan aglomerasi, yang menggabungkan Jakarta dan beberapa daerah sekitarnya menjadi satu kesatuan ekonomi dan pemerintahan.
Pemindahan ibu kota ke IKN di Nusantara diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi risiko lingkungan yang dihadapi Jakarta. Kawasan aglomerasi baru ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global, memfasilitasi bisnis, perdagangan, dan transportasi terpadu.
Artikel ini disadur dari Alasan Ibu Kota RI Harus Pindah Dibongkar Presiden Amerika