Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Anak Ojol Hingga Tukang Batagor Belajar pada Kampung Buku Rawan Longsor

379
×

Anak Ojol Hingga Tukang Batagor Belajar pada Kampung Buku Rawan Longsor

Sebarkan artikel ini

TEGALPOS.COM –

Kampung Buku hadir menjadi tempat membaca, belajar, kemudian bermain bagi anak-anak di area kawasan Cibubur, Ibukota Indonesia Timur. Bangunan yang tak megah tetapi sanggup jadi tempat paling nyaman bagi anak-anak untuk belajar serta membaca buku. Pendiri Kampung Buku, Edi Dimyati menyambut kelompok berbuatbaik.id. Duduk di dalam sebuah meja yang dikelilingi banyak buku, Edi ceritakan tentang anak-anak yang tersebut hingga hari ini masih bergerak belajar pada sana.

“Setiap hari Hari Senin sampai hari Hari Jumat itu belajar dibagi ke di 3 pembukaan yang dimaksud pertama serta kedua itu anak-anak yang digunakan pra SD yang belum sekolah SD paling belajar calistung aja belajar membaca nulis itu free. Kalau ditotal dari pertemuan 1,2,3 ada 60 anak kurang lebih, kalau pada di sini pengen dikemas lebih besar menggembirakan gak usah belajar yang dimaksud wah gitu pokoknya main aja bebas lah, terarah yang pasti menyenangkan dulu kalau anak-anak dibikinnya seperti itu nggak yang dimaksud serius,” tutur Edi pada kelompok berbuatbaik.id.

Anak-anak yang dimaksud belajar di tempat Kampung Buku datang dengan latar belakang yang mana berbeda-beda. Namun satu yang digunakan pasti, dia datang dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Kehadiran Kampung Buku menjadi kesempatan bagi para orangtua yang mana ingin memberikan kesempatan bagi anak mereka belajar tanpa perlu mengeluarkan biaya. Salah satu anak pada sana bernama Fauzan (6). Ia biasa dipanggil Ojan. Siang itu, ibu dari Ojan, Neti, ceritakan kebahagiaannya meninjau perkembangan Ojan berkat belajar pada Kampung Buku.

“Alhamdulillah Ojan dari nol sekarang udah bisa, udah lumayan mampu baca bisa jadi tambah-tambahan gitu, gratis Alhamdulillah. Dia dari nol belum mampu belum aku TK-in pokoknya dari nol itu makanya aku bilang ke gurunya Ojan dari nol ya,” ucapannya senang.

Neti sendiri sama-sama suaminya berprofesi sebagai peniaga batagor keliling. Pendapatan harian yang mana tak seberapa menghasilkan Neti dengan senang hati melegakan Ojan belajar kemudian bermain di tempat Kampung Buku yang bukan memungut biaya sepeserpun.

Tim berbuatbaik.id juga sempat bertemu dengan salah satu orangtua bernama Lia (31). Lia mendaftarkan tiga anaknya untuk belajar pada Kampung Buku. Sama dengan Ojan, perkembangan ketiga anaknya pun sangat baik pada belajar. Lia juga suami yang tersebut berprofesi sebagai tukang ojek juga merasa terbantu dengan hadirnya Kampung Buku.

“Satu bagus pada pelajaran setelahnya itu membantu dari segi ekonomi. Maksudnya nggak bayar, gratis gitu kan. Terus anak-anak juga belajarnya sangat nurut ngerti sedikit itu anak-anak ngerti. Terus juga ngajarnya baik juga. Pak Edi nya gurunya juga baik mirip anak-anak seperti itu,” ungkap Lia.

Tak bisa saja dipungkiri, meskipun senang meninjau tawa ceria anak-anak dalam Kampung Buku, ada sejumlah kegelisahan yang Edi pikirkan mengenai keberlangsungan Kampung Buku. Salah satunya adalah ancaman longsor yang mana menghantui bangunan Kampung Buku.

Sudah tambahan dari 10 tahun bangunan Kampung Buku berdiri, pergerakan tanah yang menopang bangunan pun tak sanggup dihindari. Setidaknya, tanah yang mana bergeser semakin ke bawah terukur telah mencapai nomor 8 cm. Edi sudah ada sempat mengatasinya dengan memohonkan bantuan RT setempat. Namun mereka itu cuma memberi bantuan berbentuk pagar-pagar bambu yang mana tak begitu kokoh untuk menahan tanah.

Kekhawatiran ini juga dirasakan oleh Lia. Salah satu anaknya yang mana masih kecil bergerak sekali bermain di dalam sekitar tangga kemudian memanjat tembok pembatas antara bangunan Kampung Buku dengan kali di dalam belakangnya.

“Ada kak identik saya terus-menerus ada untuk anak-anak kan kadang suka naik-naik di dalam situ takutnya jatuh atau apa gitu cuman anakku kan kadang-kadang ke tangga dari di tempat ini di tempat situ juga takut sih. Aku kan kalau misalnya dibantu sih sangat senang ya oleh sebab itu kan untuk keamanan anak juga. Karena rata-rata anak-anak di area di lokasi ini masih kecil yang digunakan ngikutin belum ada nalar banget,” cemas Lia.

Saat ini Kampung Buku membutuhkan uluran tangan #sahabatbaik untuk menyelamatkan bangunannya dari ancaman longsor. Oleh dikarenakan itu, kamu dapat berkontribusi lewat donasi di tempat berbuatbaik.id. Donasi yang mana kamu beri akan 100% tersalurkan terhadap Kampung Buku. Ayo terus berbuat baik kemudian bantu selamatkan Kampung Buku.

Artikel Selanjutnya Berbuatbaik.id Salurkan Bantuan ke Rumah Belajar Merah Putih

SUMBER CNBC.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *