Berita

Beijing: pihak yang dimaksud ingin perdamaian harus tolak “kemerdekaan Taiwan”

50

Beijing – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menyatakan siapapun yang digunakan menginginkan perdamaian ke sekitar Selat Taiwan harus menentang "kemerdekaan Taiwan".

"Bagi siapa pun yang mana peduli dengan perdamaian juga stabilitas pada Selat Taiwan, dia harus menentang teristimewa juga terlebih dahulu 'kemerdekaan Taiwan'," kata Mao Ning di konferensi pers di Beijing, Senin.

Angkatan bersenjata China mengerahkan pesawat serta kapal di latihan militer putaran keempat di dalam sekitar Taiwan pada Mulai Pekan (14/10), berselang beberapa hari setelahnya pidato pemimpin Taiwan Lai Ching-te pada upacara pada Kamis (10/10) atau disebut juga "Double Tenth Day" (10 Oktober) yang digunakan dianggap sebagai hari nasional Taiwan.

Lai Ching-te pada pidatonya mengungkapkan misinya adalah untuk "menjunjung besar komitmen bertarung dengan aneksasi atau pemangkasan terhadap kedaulatan Taiwan".

"Apa yang dimaksud dapat saya katakan adalah bahwa 'kemerdekaan Taiwan' mirip tidak ada kompatibel dengan perdamaian lintas selat, seperti api dengan air, juga provokasi oleh pasukan 'kemerdekaan Taiwan' akan ditanggapi dengan tindakan balasan," ungkap Mao Ning.

China, kata Mao Ning, terus-menerus berikrar untuk melindungi perdamaian lalu stabilitas regional, yang digunakan dapat disaksikan oleh negara-negara dalam kawasan.

"Taiwan adalah bagian dari China dan juga hambatan Taiwan adalah urusan internal Tiongkok yang tersebut tak mengizinkan campur tangan eksternal," tambah Mao Ning.

Latihan ini diberi nama Joint Sword-2024B dengan tujuan uji coba kemampuan operasi gabungan dari pasukan komando teater di dalam wilayah utara, selatan, kemudian timur Pulau Taiwan.

Kapal peperangan kemudian pesawat China mendekati Taiwan pada "jarak dekat dari beragam arah" dengan fokus pada patroli kesiapan tempur laut-udara, memblokade pelabuhan dan juga wilayah penting, menyerang target maritim lalu darat, dan juga perebutan bersatu keunggulan menyeluruh.

Kementerian Defense China menyatakan latihan itu juga merupakan peringatan keras tegas terhadap tindakan separatis pasukan kemerdekaan Taiwan sekaligus operasi yang tersebut sah lalu wajib untuk menjaga kedaulatan negara kemudian persatuan nasional.

Atas latihan militer tersebut, Taiwan mengecam "perilaku yang mana tidak ada rasional serta provokatif" dari China daratan" juga mengemukakan bahwa merekan telah dilakukan "mengirimkan kekuatan yang mana sesuai untuk merespons dengan tepat guna melindungi kebebasan lalu demokrasi juga mempertahankan kedaulatan Taiwan".

otoritas Taiwan juga mengutarakan bahwa latihan pertempuran terbaru China kemudian penolakannya untuk menghentikan penyelenggaraan kekuatan adalah "provokasi terang-terangan" yang secara penting mengacaukan perdamaian kemudian stabilitas regional.

Sementara Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Matthew Miller mengecam latihan militer Cina pada sekitar Taiwan, mengatakan tindakan yang dimaksud "tidak berdasar juga berisiko meningkatkan ketegangan juga mendesak Beijing untuk melakukan lebih besar hati-hati.

"Jika Negeri Paman Sam benar-benar peduli dengan perdamaian kemudian stabilitas di dalam Selat Taiwan juga regional, Negeri Paman Sam diperlukan mematuhi prinsip 'Satu China' lalu tiga komunike China-AS, berperan melawan komitmen para pemimpinnya untuk tidak ada membantu 'kemerdekaan Taiwan', berhenti mempersenjatai Taiwan, dan juga berhenti mengirim sinyal yang mana salah terhadap pasukan separatis 'kemerdekaan Taiwan'," ungkap Mao Ning.

Artikel ini disadur dari Beijing: pihak yang ingin perdamaian harus tolak “kemerdekaan Taiwan”

Exit mobile version