Berapa Bayaran Ustaz Solmed untuk Sekali Ceramah? Blak-blakan Ngaku Terima Upah pada waktu Dakwah

Perkara bayaran ceramah ini disampaikan Ustaz Solmed pada tayangan YouTube Reyben Entertainment. Awalnya Rey Utami memancing Ustaz Solmed dengan bertanya masalah tarif.

“Ditarif enggak Ustaz kalau ceramah?” tanya Rey Utami seperti diambil dari acara DiaRey yang mana tayang pada YouTube Reyben Enertainment pada 29 Januari 2024 kemarin.

“Saya tak pernah menarif (pasang tarif), tapi yakinlah saya dibayar,” tutur Ustaz Solmed menjelaskan.

Lebih lanjut, Ustaz Solmed memberi analogi terkait bayaran yang diterimanya. Dia menegaskan bahwa selama ini beliau selalu menyerahkan urusan bayaran terhadap pihak yang mana mengundangnya.

“Jadi misalnya kita mau ada selametan atau apa. ‘Ustaz mau undang atau ceramah sekitar setengah jam lah’. Itu gimana (bayarannya)?” tanya Rey Utami lagi.

“Kak Rey udah ngalamin pasti ketika timnya nelepon saya. ‘Ustaz ini buat YouTube-nya Rey. Mau enggak (ngisi)?’. ‘Mau’. ‘Tapi maaf nih cuma ada segini’. Oh ya sudah,” terang Ustaz Solmed.

Ustaz Solmed belaka menerapkan prinsip “bijak sana, bijak sini” setiap kali diundang. Di mana pihak yang digunakan mengundang ikhlas memberikan jumlah agregat tertentu sebagai bayaran juga beliau juga ikhlas menerimanya.

“Ada istilah saya, bijak sana bijak sini. Bijak sana artinya ke pengundang. Kan nanya tuh biasanya, ‘Berapa?’. Ya saya tanya balik, ‘Lu maunya berapa?’. Baru bijak sini, ‘Oke, deal‘,” jelas Ustaz Solmed lagi.

Lebih lanjut, Ustaz Solmed menganggap hal ini tidak termasuk memasang tarif. Dia juga bukan merasa mengirimkan ilmu dengan menerima upah ketika ceramah. Sebab baginya, upah itu adalah bayaran menghadapi rasa capeknya, bukanlah ilmu yang dibagikan.

“Itu kan tidak menarif. Tapi itu orang berani memberikan sesuatu dan juga mereka itu ikhlas. Kalau enggak ikhlas ya enggak jadi, ngapain. Kan ikhlas kan makanya kemudian beliau memberikan hadiah terhadap saya,” tutur Ustaz Solmed.

“Orang bilang, ‘Lu jual ilmu’. No, ilmu terlalu mahal untuk dijualbelikan. ‘Tapi lu diundang, dibayar’. Lu tidak bayar ilmu gue. Lu bayar capek gue. Dari Ibukota ke mana, gue ninggalin anak, gue ninggalin bini. Keringet keluar, bensin keluar, gue bayar sopir. Lu bayar itu,” tandasnya.