Scroll untuk baca artikel
Otomotif

Berpartisipasi Wujudkan Ibu Perkotaan Negara Nusantara Ramah Lingkungan, PLN Siapkan Infrastrukur SPKLU Ultra Fast Charging

505
×

Berpartisipasi Wujudkan Ibu Perkotaan Negara Nusantara Ramah Lingkungan, PLN Siapkan Infrastrukur SPKLU Ultra Fast Charging

Sebarkan artikel ini

TEGALPOS.COM – Ibu Pusat Kota Negara (IKN) Nusantara dalam Kecamatan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, didesain menjadi 10 Minute City. Artinya, moda transportasi pada kota akan mengakibatkan masyarakatnya mencapai berbagai lokasi penting di waktu singkat. Beberapa pilihannya adalah jalan kaki, bersepeda, atau berkendaraan tenaga listrik atau energi terbarukan lainnya yang dimaksud bebas emisi gas buang.

Dikutip dari kantor berita Antara, PT PLN (Persero) secara bertahap memenuhi keperluan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di tempat Nusantara pada mewujudkan IKN yang mana hijau lalu ramah lingkungan.

PLN sudah pernah menyediakan infrastruktur SPKLU sebagai upaya memenuhi pengisian daya mobil listrik. Hingga September 2023 ini, PLN sudah pernah menyediakan dua unit SPKLU di tempat kawasan IKN.

Contoh recharging elemen penyimpan daya sepeda gowes motor listrik dalam SPKLU, yang tersebut dipamerkan pada Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 [Suara.com/CNR ukirsari].
Contoh recharging akumulator sepeda gowes motor listrik di area SPKLU [Suara.com/CNR ukirsari].

“Karena IKN akan menjadi kota yang dimaksud futuristik, di tempat mana semua moda transportasi yang digunakan digunakan harus ramah lingkungan. Kami siap menggalang keperluan infrastruktur untuk pengisian daya kendaraan listrik,” jelas Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN pada keterangan ditulis pada Hari Sabtu (9/12/2023).

Dalam waktu dekat, PLN akan menambah lima SPKLU ultra fast charging mobile di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, pada antaranya di dalam sekitar Istana Presiden, Glamping IKN, hunian pekerja proyek konstruksi sampai Plaza Ceremony. Kemudian akan menambah 19 SPKLU di area KIPP IKN pada 2024.

Darmawan Prasodjo menyatakan untuk memulai pembangunan lingkungan kendaraan listrik di dalam IKN, PLN perlu bekerja sejenis dengan berbagai pihak sehingga PLN membuka prospek kolaborasi dengan berbagai pihak di menyediakan SPKLU untuk mobil maupun Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) untuk motor di tempat IKN.

“Selain kami akan mendirikan SPKLU secara mandiri, kami juga akan bekerja mirip dengan pemilik pusat perbelanjaan, rumah sakit, serta kantor yang dimaksud ada di tempat IKN,” tandasnya.

Tidak semata-mata pada KIPP IKN, PLN juga memverifikasi SPKLU tersedia di tempat kota-kota penyangga IKN seperti di area Balikpapan serta Samarinda. Saat ini, telah lama terdapat sembilan SPKLU tersebar di dalam Kalimantan Timur lalu Kalimantan Utara. Jumlah ini akan bertambah 31 unit pada 2024.

Secara keseluruhan, PLN siap menggalang keseriusan pemerintah untuk memulai pembangunan IKN dengan konsep kota hutan atau forest city yang pintar, hijau, indah lalu ramah lingkungan. Seluruh mobilitas di dalam IKN akan menggunakan moda transportasi ramah lingkungan berbasis listrik.

Selain itu, PLN juga sudah pernah meresmikan Green Hydrogen Plant sebanyak 21 unit pada 20 November 2023 di dalam beberapa lokasi dalam Tanah Air. Disebutkan bahwa produksi hidrogen hijau atau Green Hydrogen Plant ini akan diproyeksikan sebagai komponen bakar alternatif ramah lingkungan pada masa depan.

Bila dibuat perbandingan komersial antara hidrogen, elemen penyimpan daya (kendaraan listrik) dan juga bensin, hidrogen adalah materi bakar paling ekonomis. Secara komersil, per kilometer yang dihasilkan dari 21 Green Hidrogent Plant adalah Rupiah 355 per kilometer. Sementara untuk pemakaian EV (electric vehicle) sekitar Rupiah 370 per kilometer lalu mobil bensin Simbol Rupiah 1.600 per kilometer.

Dengan habitat transportasi berbahan bakar hidrogen, target pemerintah untuk mencapai beban emisi pada 2060 dapat didukung.

SUMBER SUARA.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *