TEGALPOS.COM – Militer Israel yang dimaksud menyerbu Rumah Sakit Al Shifa Gaza pada Rabu (15/11/2023) dini hari mengklaim serangan yang dimaksud dikerjakan pasukannya sebagai operasi yang dimaksud tepat sasaran terhadap Hamas.
Pernyataan yang disebut diperkuat Juru Bicara Militer Israel Letkol Peter Lerner yang digunakan mengatakan, Rumah Sakit Al Shifa sebagai pusat operasi Hamas.
“Pusat operasi dia (Hamas), bahkan mungkin jantung yang mana berdetak kemudian bahkan mungkin pusat gravitasi,” katanya mengutip Alarabiya.
Menanggapi serangan terhadap RS Al Shifa, seseorang tenaga medis di dalam rumah sakit tersebut, dokter Ahmed El Mokhallalati mengatakan, rentetan tembakan yang tersebut dimuntahkan di tempat Kompleks rumah sakit itu memproduksi staf menjauh dari jendela.
Mokhallalati menegaskan, bahwa tudingan Israel yang dimaksud menyebut Hamas menjadikan RS Al Shifa sebagai pusat komando yang mana berada di dalam bawah tanah merupakan tuduhan bohong yang tidak ada berdasar.
“Pengeboman. Penembakan di dalam sekitar rumah sakit dan juga di dalam dalam rumah sakit. Sungguh mengerikan Anda dapat merasakan bahwa lokasinya sangat dekat dengan rumah sakit. Dan kemudian kami menyadari bahwa tank-tank yang disebut bergerak di tempat sekitar rumah sakit,” katanya melalui saluran telepon kepada Reuters.
Ia mengemukakan, banyak tank diparkir dalam depan ruangan UGD rumah sakit. Tak belaka itu, semua jenis senjata juga digunakan dalam penyerbuan tersebut.
“Mereka menargetkan rumah sakit secara langsung. Kami berusaha menghindari berada pada dekat jendela.”
Ketika Mokhallalati menceritakan kondisi rumah sakit yang digunakan kian memburuk, pengumuman tembakan terdengar dua kali.
“Salah satu kamar pasien menjadi sasaran. Ada keseluruhan pada dinding. Tidak ada yang digunakan terluka tetapi semua orang ketakutan,” katanya.
Sementara itu, saksi lainnya menceritakan bahwa tank-tank Israel sudah memasuki kompleks Rumah Sakit Al Shifa pada jam 03.00 dini hari.
Ia melihat Pasukan Israel turun juga menyebar dalam halaman. Tak cuma itu, pasukan yang tersebut dilengkapi senjata hal itu menggeledah ruang bawah tanah dan juga memasuki gedung-gedung.
“Pihak administrasi rumah sakit mengatakan kepada kami bahwa tentara pendudukan (Israel) memberi tahu merekan bahwa mereka ingin menggeledah kami dan juga menggeledah ruangan demi ruangan. Saya sangat takut,” kata saksi lainnya yang tersebut meminta-minta agar namanya dirahasiakan.
SUMBER SUARA.COM