Scroll untuk baca artikel
Budaya Indonesia

Budaya Kalimantan Timur: Sejarah, Agama, Dan Budaya Kutai

368
×

Budaya Kalimantan Timur: Sejarah, Agama, Dan Budaya Kutai

Sebarkan artikel ini

Budaya Kalimantan Timur: Sejarah, Agama, dan Budaya Kutai

Sejarah

Kalimantan Timur merupakan provinsi yang terletak di bagian timur Pulau Kalimantan. Provinsi ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya, yang telah membentuk budaya dan tradisi masyarakatnya yang unik.

Pada abad ke-4, Kerajaan Kutai Martadipura didirikan di wilayah Kalimantan Timur. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha tertua di Indonesia. Bukti sejarah keberadaan kerajaan ini ditemukan pada Prasasti Yupa, yang merupakan prasasti berbahasa Sansekerta yang ditemukan di Muara Kaman, Kutai Kartanegara.

Setelah runtuhnya Kerajaan Kutai Martadipura, wilayah Kalimantan Timur dikuasai oleh berbagai kerajaan dan kesultanan, seperti Kesultanan Banjar, Kesultanan Kutai Kartanegara, dan Kesultanan Bulungan. Pada abad ke-19, wilayah ini menjadi bagian dari Hindia Belanda.

Pada masa kemerdekaan Indonesia, Kalimantan Timur menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan. Namun, pada tahun 1956, provinsi ini dimekarkan menjadi Provinsi Kalimantan Timur yang terpisah.

Agama

Mayoritas penduduk Kalimantan Timur beragama Islam. Agama lain yang dianut di provinsi ini antara lain Kristen, Hindu, dan Buddha.

Islam masuk ke Kalimantan Timur pada abad ke-15 melalui para pedagang dari Jawa dan Sumatera. Sejak saat itu, Islam berkembang pesat di wilayah ini dan menjadi agama mayoritas.

Kristen masuk ke Kalimantan Timur pada abad ke-19 melalui para misionaris dari Eropa. Agama ini dianut oleh sebagian kecil penduduk, terutama di daerah perkotaan.

Hindu dan Buddha juga dianut oleh sebagian kecil penduduk Kalimantan Timur. Agama-agama ini masuk ke wilayah ini pada masa kerajaan Hindu-Buddha Kutai Martadipura.

Budaya Kutai

Budaya Kutai merupakan salah satu budaya yang paling menonjol di Kalimantan Timur. Budaya ini diwarisi dari Kerajaan Kutai Martadipura dan masih dilestarikan hingga saat ini.

Tarian

Tarian merupakan salah satu aspek penting dalam budaya Kutai. Ada berbagai jenis tarian tradisional Kutai, antara lain:

  • Tari Jepen merupakan tarian yang menggambarkan kehidupan masyarakat Kutai di masa lalu.
  • Tari Kancet Papatai merupakan tarian yang menggambarkan perburuan rusa.
  • Tari Ganjur merupakan tarian yang diiringi oleh alat musik ganjur.

Musik

Musik juga memainkan peran penting dalam budaya Kutai. Alat musik tradisional Kutai antara lain:

  • Sampe merupakan alat musik petik yang mirip dengan gitar.
  • Panting merupakan alat musik gesek yang mirip dengan rebab.
  • Gandang merupakan alat musik pukul yang terbuat dari kayu.

Kerajinan

Kerajinan tangan juga merupakan bagian dari budaya Kutai. Kerajinan tangan khas Kutai antara lain:

  • Tenun ikat merupakan kain tenun yang dibuat dengan teknik ikat celup.
  • Anyaman rotan merupakan kerajinan tangan yang dibuat dari bahan rotan.
  • Ukiran kayu merupakan kerajinan tangan yang dibuat dari bahan kayu.

Upacara Adat

Upacara adat merupakan salah satu cara masyarakat Kutai untuk melestarikan budaya mereka. Beberapa upacara adat yang masih dilestarikan hingga saat ini antara lain:

  • Upacara Erau merupakan upacara adat yang diadakan setiap tahun untuk memperingati berdirinya Kerajaan Kutai Martadipura.
  • Upacara Nondoi merupakan upacara adat yang diadakan untuk menyambut tamu kehormatan.
  • Upacara Belian merupakan upacara adat yang diadakan untuk mengusir roh jahat.

Kuliner

Kuliner Kutai memiliki cita rasa yang khas. Beberapa makanan khas Kutai antara lain:

  • Amplang merupakan kerupuk yang terbuat dari ikan tenggiri.
  • Roti jala merupakan roti yang dibuat dengan cara dijaring.
  • Ayam cincane merupakan ayam yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah.

Kesimpulan

Budaya Kalimantan Timur merupakan budaya yang kaya dan beragam, yang telah dibentuk oleh sejarah, agama, dan tradisi masyarakatnya. Budaya Kutai, sebagai salah satu budaya yang paling menonjol di provinsi ini, masih dilestarikan hingga saat ini dan menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Kalimantan Timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *