Berita

Bye Biden, Raja Salman Resmi Masuk Genk Putin-Xi Jinping

533

TEGALPOS.COM –

Jakarta – Arab Saudi secara resmi mengumumkan bahwa mereka telah lama bergabung dengan aliansi dagang BRICS+. Hal ini terjadi ketika grup itu sedang melakukan ekspansi pada berada dalam tekanan Barat terhadap salah satu anggotanya, Rusia.

Mengutip Reuters, pengumuman ini disampaikan oleh media televisi resmi pemerintah Saudi, Selasa waktu setempat. Ini adalah terjadi pasca Agustus lalu Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan menyebutkan negaranya akan mengambil sikap untuk mengikuti BRICS pada tanggal 1 Januari 2024.

“Saat itu, Menteri Luar Negeri menyatakan kelompok BRICS adalah saluran yang mana bermanfaat serta penting untuk menguatkan kerja sejenis kegiatan ekonomi antar negara anggota,” timpal media resmi Rusia, Russia Today (RT), Rabu (3/1/2024).

Kelompok tersebut, yang mana hingga 1 Januari beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, lalu Afrika Selatan, menyambut lima anggota baru pada Hari Tahun Baru. Selain Arab Saudi, sekarang ini BRICS+ mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, kemudian Uni Emirat Arab.

Negara Amerika Latin, Venezuela juga dikabarkan akan bergabung. Presiden Nicolas Maduro mengaku alasannya bergabung ke BRICS+ adalah sebab kelompok yang disebutkan mewakili “masa depan umat manusia” mengingat kekuatan ekonominya yang mana besar.

Meski begitu, negara lain yang mana sebelumnya mengajukan ketertarikan Argentina, tanpa peringatan mengubah rencana keanggotaannya. Ini adalah setelahnya pemilihan presiden dalam negara yang disebutkan dimenangkan oleh Javier Milei.

Perlu diketahui di area 2024 ini Rusia menjabat sebagai presiden bergilir BRICS+. Presiden Vladimir Presiden Rusia berjanji untuk “memfasilitasi integrasi yang mana harmonis” dari mitra-mitra baru.

“Sekitar 30 negara lain telah dilakukan menyatakan niat merekan untuk berpartisipasi di kegiatan kelompok yang dimaksud pada berbagai bentuk,” kata Putin.

Menurut hitungan IMF, BRICS yang digunakan diperluas sekarang ini melampaui G7, kelompok informal negara-negara Barat terkemuka. Diukur dari daya beli, BRICS mencakup 36% dari total Ekonomi Nasional dunia.

Arab Saudi sendiri sebenarnya adalah sekutu tradisional Amerika Serikat (AS). Belum diketahui tanggapan Negeri Paman Sam berhadapan dengan tindakan ini.

Artikel Selanjutnya Indonesia Bakal Gabung ke BRICS, Ini adalah Untung Ruginya

SUMBER CNBC

Exit mobile version