Scroll untuk baca artikel
Internasional

China akan jadi presiden bergilir “Shanghai Cooperation Organisation”

17
×

China akan jadi presiden bergilir “Shanghai Cooperation Organisation”

Sebarkan artikel ini

Beijing – China akan menjabat sebagai presiden bergilir kerja sebanding Shanghai Cooperation Organisation (SCO) periode 2024-2025, tujuh tahun pasca terakhir kali memimpin.

"China mengerti akan pentingnya tempat kepresidenan SCO lalu sudah ada memulai banyak persiapan pada melaksanakan tugas tersebut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning kepada pers ke Beijing, Mulai Pekan (1/5).

Shanghai Cooperation Organisation (SCO)  beranggotakan China, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, juga Uzbekistan sebagai negara awal.

Setelah itu, India dan juga Pakistan bergabung pada 2017 dan juga Iran pada 2023 sehingga total ada sembilan negara anggota.

Pada periode 2023-2024, keketuaan SCO dipegang oleh Kazakhstan, yang akan mengadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) ke-24 dalam Astana pada 3-4 Juli.

KTT tersebut akan dihadiri oleh para pemimpin negara SCO, satu di antaranya Presiden China Xi Jinping.

"Kami siap bekerja identik dengan semua pihak untuk mengikuti 'Semangat Shanghai'," kata Mao.

"…memperdalam kerja serupa politik, keamanan, ekonomi… juga budaya, memajukan perkembangan SCO yang mana berkualitas besar kemudian memulai pembangunan komunitas SCO yang tersebut lebih besar dekat dengan masa depan bersama," ujarnya.

Selain mengunjungi KTT ke-24 SCO, Presiden Xi juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev serta mengunjungi Tajikistan untuk melakukan penghadapan bilateral dengan Presiden Emomali Rahmon.

Selama pertemuan, kata Mao, Xi akan bertukar pandangan dengan para pemimpin negara untuk memperdalam kerja identik di seluruh bidang berdasarkan situasi terkini.

"Juga persoalan isu-isu utama internasional kemudian regional ketika ini, di antaranya rencana pengembangan SCO ke masa depan," kata jubir.

Kazakhstan, menurut Mao, adalah tetangga China yang dimaksud ramah serta mitra strategis komprehensif yang tersebut permanen.

"Sejak terjalinnya hubungan diplomatik 32 tahun yang digunakan lalu, kedua negara telah lama memberikan contoh yang baik pada bertetangga, bersahabat, lalu bekerja identik yang dimaksud saling menguntungkan," ujar Mao.

Presiden Xi  tahun berikutnya bertemu dua kali dengan Presiden Tokayev, yaitu di dalam Xi'an dan juga Beijing.

Presiden Xi sudah melakukan lima kali kunjungan ke Kazakhstan.

Kunjungan itu, kata Mao, diharapkan akan memperkuat hubungan bilateral, memperkaya kerja mirip Belt and Road yang berkualitas tinggi, lalu meningkatkan kesejahteraan rakyat kedua negara.

Sementara itu, Mao menyebut Tajikistan sebagai tetangga China yang dimaksud juga ramah kemudian merupakan mitra strategis komprehensif.

"Dalam beberapa tahun terakhir, dalam bawah kepemimpinan strategis Presiden Xi Jinping serta Presiden Emomali Rahmon… kedua negara mengkonsolidasikan rasa saling percaya urusan politik maupun bekerja identik di wadah Belt and Road Initiative," tutur Mao.

Lawatan ke Tajikistan akan bermetamorfosis menjadi kunjungan kenegaraan yang digunakan kedua bagi Presiden Xi pada lima tahun terakhir ini.

Selain memiliki sembilan anggota tetap, SCO juga miliki tiga negara pemantau (observer) yaitu Mongolia, Belarus, serta Afghanistan.

Selain itu, ada 14 mitra dialog yaitu Sri Lanka, Turki, Kamboja, Azerbaijan, Nepal, Armenia, Mesir, Qatar, Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Myanmar, Maladewa, serta Uni Emirat Arab.

SCO awalnya adalah kerja identik keamanan regional yang dimaksud dibentuk pada 15 Juni 2001 sebagai perubahan dari kerja sejenis The Shanghai Five.

The Shanghai Five terbentuk pada 1996 dan juga beranggotakan China, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, dan juga Tajikistan.

Saat awal dibentuk, SCO berfokus untuk memberantas terorisme, fundamentalisme agama, masalah-masalah di dalam perbatasan, perdagangan narkotika, hingga separatisme yang dimaksud kerap mengancam keamanan China, Rusia, dan juga negara-negara Asia Tengah.

Pada 2021, SCO menyumbang 20 persen Pendapatan Domestik Bruto global yang mana mencakup luas wilayah sekitar 80 persen daratan Eurasia kemudian 40 persen populasi dunia.

Setelah Iran bergabung, kelompok ini menguasai 20 persen cadangan minyak bumi kemudian 44 persen gas alam.

 

Perusahaan dalam Shanghai rangkul digitisasi demi modernisasi industri

Artikel ini disadur dari China akan jadi presiden bergilir “Shanghai Cooperation Organisation”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *