Washington/New York – Dewan Security PBB pada Hari Senin (14/10) mendesak semua pihak untuk menghormati keamanan juga keselamatan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, dalam berada dalam pertempuran sepanjang Garis Biru, perbatasan de facto antara tanah Israel serta Lebanon.
"Para anggota Dewan Keselamatan menyatakan perasaan khawatir mendalam mereka setelahnya beberapa tempat (Pasukan Sementara PBB ke Lebanon) UNIFIL diserang pada beberapa hari terakhir," kata Pascale Baeriswyl, duta besar Swiss untuk PBB, pasca pertandingan mengenai Lebanon.
Baeriswyl mengungkapkan anggota badan menegaskan kembali dukungan merek terhadap UNIFIL, juga menekankan peran para penjaga perdamaian yang disebutkan pada menggalang stabilitas regional.
"Mereka juga menyampaikan keprihatinan mendalam berhadapan dengan jatuhnya penderita serta penderitaan warga sipil, hancurnya infrastruktur sipil, dan juga meningkatnya jumlah agregat pengungsi internal," paparnya.
"Mereka mengajukan permohonan semua pihak untuk mematuhi hukum humaniter internasional," katanya, menambahkan.
Para anggota majelis menekankan perlunya upaya diplomatik yang tersebut dapat mencapai akhir konflik yang berkelanjutan lalu memungkinkan warga sipil di dalam kedua sisi Garis Biru untuk kembali dengan selamat ke rumah mereka, tegasnya.
Pekan lalu, empat anggota perdamaian UNIFIL terluka akibat serangan negeri Israel pada pos merek pada Lebanon selatan.
UNIFIL dibentuk pada 1978 sebagai pasukan sementara, untuk membantu memulihkan perdamaian di kawasan yang disebutkan dan juga sebagai konfirmasi evakuasi pasukan tanah Israel dari Lebanon.
tanah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di dalam Lebanon terhadap apa yang tersebut diklaimnya sebagai target Hizbullah sejak 23 September, menewaskan sedikitnya 1.500 orang, melukai lebih lanjut dari 4.500 pemukim lainnya, kemudian menciptakan lebih banyak dari 1,34 jt pendatang mengungsi.
Serangan udara yang disebutkan merupakan eskalasi dari pertempuran lintas batas selama setahun antara negeri Israel serta Hizbullah sejak dimulainya serangannya di dalam Jalur Gaza, ke mana negara Israel sudah menewaskan 42.300 orang, sebagian besar dari mereka adalah wanita lalu anak-anak, sejak serangan organisasi Hamas tahun lalu.
Meskipun ada peringatan keras internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang konflik regional dalam berada dalam serangan gencar negeri Israel terhadap Daerah Gaza lalu Lebanon, negara Israel memperluas konflik dengan meluncurkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.
Sumber: Anadolu
Artikel ini disadur dari DK PBB desak semua pihak hormati keselamatan penjaga perdamaian UNIFIL