Internasional

Dua menteri mengundurkan diri, PM Inggris terpaksa rombak kabinet

423

Birmingham, Inggris – Dua menteri Inggris, yakni Menteri Pendidikan Robert Halfon serta Menteri Angkatan Bersenjata James Heappey, pada Selasa (26/3) mengajukan pengunduran diri mereka itu dari pemerintahan.

Halfon dan Heappey juga mengumumkan bahwa mereka tak akan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen pada pemilihan umum berikutnya, yang mana akan diadakan paling lambat 28 Januari 2025.

Pengunduran diri kedua menteri yang disebutkan memaksa Utama Menteri Inggris Rishi Sunak untuk menunjuk nama-nama baru melalui perombakan kecil pada kabinetnya. 

pemerintahan Inggris mengumumkan bahwa Leo Docherty akan berubah jadi menteri angkatan bersenjata yang tersebut baru, juga Luke Hall akan menjabat sebagai menteri pendidikan.

Heappey, yang dimaksud berubah jadi anggota parlemen sejak 2015, mengumumkan niatnya untuk berhenti dari jabatannya sebagai anggota parlemen dan juga mundur sebagai menteri awal bulan ini.

Dalam surat pengunduran dirinya, Heappey memuji PM Sunak dan memverifikasi akan berazam penuh hingga akhir masa jabatannya di parlemen.

Dengan pengunduran diri tersebut, Sunak telah dilakukan menghasilkan beberapa pembaharuan lain pada peran pemerintahan.

Nus Ghani telah terjadi disampaikan sebagai menteri baru untuk Eropa pada Departemen Luar Negeri, Persemakmuran lalu Pembangunan.

Kevin Hollinrake dipromosikan bermetamorfosis menjadi menteri negara pada Departemen Bisnis serta Perdagangan, tetapi beliau juga permanen bertanggung jawab untuk urusan pos.

Alan Mak menjadi Wakil Menteri Luar Negeri Parlemen pada Departemen Bisnis juga Perdagangan juga pada Kantor Kabinet.

Jonathan Gullis serta Angela Richardson keduanya sudah pernah diinformasikan sebagai perwakilan ketua partai konservatif Inggris.

Sumber: Anadolu

 

Bilateral RI-Inggris bahas energi baru terbarukan hingga perdagangan

 https://video.antaranews.com/clip/2023/05/20230520aymbilateral-ri-inggris-bahas-energi-baru.mp4

Artikel ini disadur dari Dua menteri mengundurkan diri, PM Inggris terpaksa rombak kabinet

Exit mobile version