Scroll untuk baca artikel
Internasional

Dubes Vasyl harapkan RI menyusul teken komunike bersatu KTT negeri Ukraina

160
×

Dubes Vasyl harapkan RI menyusul teken komunike bersatu KTT negeri Ukraina

Sebarkan artikel ini

Komunike bersatu yang dimaksud mencakup tiga topik yang dimaksud akan diupayakan oleh negara-negara untuk mencapai perdamaian di Ukraina.

Jakarta – Duta Besar tanah Ukraina untuk Nusantara Vasyl Hamianin mengharapkan pemerintah Tanah Air akan menandatangani komunike bersatu dari konferensi tingkat membesar (KTT) perdamaian dalam negeri Ukraina di dalam Swiss pada 15-16 Juni lalu.

Pernyataan Vasyl disampaikan untuk menanggapi kebijakan Negara Indonesia tiada melakukan penandatanganan komunike dengan pada KTT Ukraina. Selain RI, negara-negara lain yang dimaksud mengambil bagian abstain terhadap komunike yang disebutkan di dalam antaranya Arab Saudi, India, Meksiko, Afrika Selatan, dan juga Brasil.

“Saya masih berharap pemerintah Indonesia menyokong kemudian pada akhirnya mengesahkan komunike tersebut,” ucap Vasyl di konferensi pers ke Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, intisari dari komunike yang dimaksud bukan lain adalah memperjuangkan penyelesaian konflik ke negara Ukraina secara berkeadilan lalu berkemanusiaan.

Apalagi, ucap dia, banyak negara lain menyusul melakukan penandatanganan komunike bersatu yang disebutkan meskipun tidaklah terlibat dan juga di KTT perdamaian, sebab komunike yang disebutkan masih terbuka untuk negara-negara lain yang digunakan belum melakukannya.

“Dengan demikian, saya berharap Indonesia, sebagai salah satu kekuatan global, akan terlibat dan juga secara berpartisipasi di hal ini,” kata Dubes.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan bahwa establishment Indonesia adalah menggalang penyelesaian konflik Rusia dan juga negeri Ukraina apabila semua pihak berkonflik ikut serta di perundingan.

“Indonesia memandang bahwa komunike sama-sama akan lebih banyak efektif bila disusun secara inklusif dan juga berimbang,” demikian menurut Juru Bicara II Kemlu RI Rolliansyah Sumirat pada pernyataan singkatnya yang digunakan diterima di Jakarta, Mulai Pekan (17/6).

Meski bukan menyetujui secara resmi komunike bersama, Negara Indonesia kekal berjanji memperkuat penegakan hukum internasional lalu Piagam PBB, kata Roy.

Pendukung Tanah Air terhadap KTT yang dimaksud juga ditunjukkan dengan peluncuran Duta Besar RI untuk Swiss Ngurah Swajaya sebagai utusan khusus Tanah Air yang digunakan ditunjuk dengan segera Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Komunike sama-sama yang dimaksud mencakup tiga topik yang tersebut akan diupayakan oleh negara-negara untuk mencapai perdamaian dalam Ukraina. Pertama, setiap pemanfaatan energi nuklir dan juga instalasi nuklir harus aman, terlindungi, dan juga ramah lingkungan.

Kedua, ketahanan pangan bukan boleh dipersenjatai dengan cara apa pun. Serangan terhadap kapal dagang di pelabuhan serta di dalam sepanjang rute, juga terhadap pelabuhan sipil juga infrastruktur pelabuhan sipil, bukan dapat diterima.

Ketiga, semua tawanan konflik harus dibebaskan melalui pertukaran penuh. Semua anak-anak tanah Ukraina yang dimaksud dideportasi juga dipindahkan secara bukan sah, juga semua warga sipil tanah Ukraina lainnya yang digunakan ditahan secara tidak ada sah, harus dikembalikan ke Ukraina.

 

Artikel ini disadur dari Dubes Vasyl harapkan RI menyusul teken komunike bersama KTT Ukraina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *