TEGALPOS.COM –
Jakarta – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon menganggap Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan telah terjadi melecehkan institusi TNI. Hal yang dimaksud menyusul berhadapan dengan penilaian yang tersebut dibuat Anies untuk kinerja Kementerian Keamanan RI pada waktu debat ketiga Capres 2024.
Sebagaimana diketahui, Anies memberikan nilai 11 dari 100 untuk kinerja Kementerian Keamanan (Kemhan) yang dipimpin Capres nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto.
“Menurut saya ia melecehkan dirinya sendiri, melecehkan TNI kita, melecehkan keluarga TNI kita seolah olah-oleh memang sebenarnya itu tanggung jawab dia,” kata Fadli pada Adu Perspektif spesial debat Pilpres 2024 yang dimaksud diselenggarakan detikcom lalu Total Politik dalam gedung Kemenpora, disitir Akhir Pekan (21/1/2024).
Menurut dia, Anies mencari-cari kelemahan lawan pada debat tersebut. Namun, penilaian Anies untuk kinerja Kemenhan era Prabowo ini sebagai blunder.
“Jadi jangan hanya sekali gara-gara debat pilpres mencoba mencari kelemahan titik lawan, tapi kemudian akhirnya melecehkan pertahanan kita sendiri dengan keadaan kita yang mana sekarang, itu akan merugikan, nggak akan dipilih itu oleh keluarga besar TNI,” ujar Fadli.
Sebelumnya, Anies memberikan nilai 11 dari 100 untuk kinerja Kemhan yang tersebut dipimpin Prabowo Subianto, yang dimaksud juga capres nomor urut 2. Penilaian diberikan menghadapi dasar kesejahteraan prajurit TNI yang mana dinilai Anies tak dipikirkan oleh Kemhan.
Mulanya ketika sesi tanya jawab debat capres ketiga di area Istora Senayan, Jakarta, Hari Minggu (7/1) Anies memberikan pertanyaan terhadap capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo. Anies bertanya skor kinerja Kemhan untuk Ganjar. “Berapa skor yang digunakan Bapak berikan berhadapan dengan kinerja Kementerian Perlindungan yang dimaksud dipimpin oleh Bapak Prabowo, silahkan Pak Ganjar,” tanya Anies.
Ganjar menjawab lima. Dia mengaku memiliki data terkait kinerja Kemhan.
Setelah itu, Ganjar berbicara perihal sistem pertahanan. Anies kemudian membandingkan tunjangan TNI-Polri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Anies menyatakan era SBY tunjangan TNI-Polri mengalami kenaikan sembilan kali. Namun sangat berbeda dengan era Jokowi, yang digunakan semata-mata naik tiga kali.
Ganjar kemudian mempertegas lagi penilaian Anies. Ganjar minta Anies mengumumkan secara jelas angkanya. “Mas Anies nggak usah takut, disebut aja angkanya berapa gitu loh, kayak saya gitu loh. Jangan pada bawah 5, sebut aja berapa,” ucap Ganjar.
“11, Mas, dari 100,” kata Anies.
Artikel Selanjutnya Anies Tiba-Tiba Mau Ajak Ignasius Jonan, Ternyata untuk Hal ini
SUMBER CNBC.COM