Scroll untuk baca artikel
Hiburan

Gamer Ajaib Berusia 13 Tahun Taklukkan Video Game Tetris pada 38 Menit

471
×

Gamer Ajaib Berusia 13 Tahun Taklukkan Video Game Tetris pada 38 Menit

Sebarkan artikel ini

TEGALPOS.COM – WASHINGTON – Seorang gamer berusia 13 tahun mampu mengalahkan video game ikonik Tetris buatan Nintendo 1988. Bocah laki-laki bernama Willis Gibson dari Oklahoma melakukan streaming dengan segera bulan lalu ketika mencapai True Killerscreen pada 38 menit.

Gibson menimbulkan balok-balok jatuh dengan kecepatan tinggi yang memaksa permainan terhenti, hal ini belaka pernah dilaksanakan oleh AI. Gibson, yang tersebut nama gamenya adalah ‘Blue Scuti’, memecahkan rekor tersebut, mencapai level 157 kemudian menyaksikan game tersebut meledak di area layar.

Para gamer sudah lama percaya bahwa level 30 adalah pembunuh layar setelahnya Thor Aackerlund melakukan metode ‘hypertaping’ pada tahun 2010. Hal ini mampu menggetarkan jari-jari pada pengontrol untuk bergerak lebih besar cepat pada permainan.

Tetris adalah permainan simpel namun menarik, terdiri dari jatuhnya batu bata dengan berbagai bentuk, yang digunakan harus segera disusun ulang untuk membentuk dinding yang mana kokoh. Video game ini pertama kali dibuat oleh orang insinyur Soviet pada tahun 1984 kemudian diperkenalkan ke Amerika Serikat (AS) pada tahun 1988.

Ini benar-benar memproduksi ketagihan kemudian masih menjadi fenomena komersial, dengan mudah menjadi video game terlaris sepanjang masa. Lebih dari setengah miliar unduhan di tempat perangkat seluler saja.

Gamer Ajaib Berusia 13 Tahun Taklukkan Video Game Tetris pada 38 Menit

Gibson telah dilakukan bermain Tetris sejak berusia 11 tahun, berlatih tiga hingga lima jam setiap hari. Dia mengubah minatnya menjadi hobi kemudian telah dilakukan berkompetisi beberapa kali di dalam kejuaraan game, salah satunya di dalam bulan Oktober serta menempati sikap ketiga.

“Saya datang ke kejuaraan ini dengan harapan bisa saja masuk 16 besar, juga saya melampauinya. Saya sangat bersemangat untuk bermain melawan beberapa pemain yang dimaksud saya kenal dari online,” kata Gibson terhadap Stillwater News Press disitir SINDOnews dari laman Daily Mail, Rabu (3/1/2024).

Dalam sebuah wawancara dengan streamer ITZsharky1, Gibson mengungkapkan bahwa beliau hampir sekadar menimbulkan game yang dimaksud crash pada permainan sebelumnya tetapi bukan pernah bisa jadi mencapainya. “Perjuangan terbesar saya adalah ketika rasa gugup mulai muncul setelahnya 30 menit bermain,” katanya seraya mendedikasikan keberhasilan ini untuk ayahnya, Adam Gibson, yang tersebut meninggal Desember lalu.

SUMBER SINDONEWS.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *