Berita

Harga Minyak Turun Sempit Gegara China lalu The Fed

22

Jakarta, CNBC Indonesi – Harga minyak mentah di lingkungan ekonomi spot mengalami penurunan tipis ke sedang prospek pemulihan dunia usaha China hingga prospek penurunan suku bunga AS.

Pada perdagangan hari ini, Selasa (25/6/2024) pukul 09:14 WIB, biaya minyak brent turun 0,09% ke tempat US$85,93 per barel. Sementara itu, tarif minyak WTI melemah 0,06% ke sikap US$81,58 per barel.

China sebagai importir minyak terbesar di dalam dunia, enggan mengeluarkan uang di berada dalam kegelisahan mengenai kekayaan pribadi mereka yang mana dipicu oleh kemerosotan sektor properti, peningkatan upah yang mana terhambat, kemudian tingginya pengangguran kaum muda, sehingga menempatkan China pada risiko mencapai tujuan perkembangan ekonomi yang tersebut dinyatakan “sekitar 5 %” tahun ini.

Dikutip dari Reuters, presiden bank sentral Amerika Serikat (The Fed) di San Francisco Mary Daly memaparkan pada hari Mulai Pekan bahwa ia tak yakin bank sentral Amerika Serikat harus menurunkan suku bunga sebelum pembuat kebijakan yakin bahwa pemuaian menuju ke nomor 2%.

Penundaan penurunan suku bunga akan menghasilkan biaya pinjaman lebih besar tinggi di jangka waktu yang dimaksud lebih banyak lama, sehingga dapat menghurangi aktivitas perekonomian juga merugikan permintaan minyak.

Untuk diketahui, pada dot plot Juni 2024, terpantau ekspektasi penurunan suku bunga The Fed cuma berjalan satu kali atau sebesar 25 basis poin (bps). Padahal pada dot plot Maret 2024, ekspektasi penurunan suku bunga berjumlah tiga kali dengan total 75 bps.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Artikel ini disadur dari Harga Minyak Turun Tipis Gegara China dan The Fed

Exit mobile version