Gaya Hidup

Hermes Digugat Pengguna yang digunakan Tak Dikasih Jatah Tas Birkin

275

Jakarta Merek mewah dengan syarat Prancis, Hermes resmi digugat oleh dua konsumen jika Amerika Serikat (AS) melalui Pengadilan Federal di California Utara, AS, pada Selasa (19/3/2024) lalu.

Melansir dari Fortune, dua konsumen bernama Tina Cavalleri dan juga Mark Glinoga dilaporkan menggugat Hermes oleh sebab itu dinilai terlalu eksklusif pada berjualan tas Birkin sehingga melanggar undang-undang (UU) antimonopoli juga melakukan praktik transaksi jual beli secara tidak ada adil.

Selain itu, Cavalleri serta Glinoga juga menuduh Hermes melakukan “skema untuk mengeksploitasi kekuatan pasar” Birkin dengan memberikan syarat-syarat fantastis bagi konsumen yang ingin masuk ke pada daftar prioritas pembeli tas Birkin.

Sebagai informasi, tas Birkin sempat banyak di media sosial akibat dinilai sebagai “simbol status tertinggi” seseorang. Sebab, konsumen yang digunakan ingin membeli tas tangan ikonik Hermes itu harus mempunyai riwayat pembelian dengan nilai yang sangat besar hingga ribuan dolar AS. Demi mencapai nilai kegiatan itu, pelanggan harus membeli hasil Hermes lainnya, seperti sepatu, sandal, scarf, hingga sabuk.

Ada anggapan ke kalangan para kolektor tas bahwa Hermes menerapkan sistem quota yang digunakan menjatah pembelian tas Birkin hanya untuk konsumen VVIP mereka.

“Mewajibkan konsumen untuk membeli komoditas tambahan sebelum merek diberi kesempatan untuk membeli tas tersebut,” tulis gugatan Cavalleri juga Glinoga, diambil hari terakhir pekan (22/3/2024).

“Dengan kata lain, konsumen dipaksa untuk membeli hasil tambahan dari Hermes sebab ingin membeli tas Birkin. Hal ini adalah perilaku yang digunakan anti persaingan juga mengikat,” lanjut isi dokumen.

Menurut kedua penggugat, praktik “mengikat” ini secara artifisial meningkatkan biaya pembelian tas Birkin serta membatasi pilihan konsumen. Hal ini dinilai melanggar UU antimonopoli federal juga negara bagian, dan juga Kode Bisnis kemudian Profesi California.

Hingga ketika ini, Hermes belum memberikan respons apapun terkait gugatan tersebut.

Sulitnya Membeli Tas Birkin, Tas Simbol Status Tertinggi

Menurut Byrdie, seseorang memang benar tak dapat masuk begitu hanya ke toko Hermes untuk membeli tas Birkin. Sebab, tas Birkin belaka ditawarkan untuk pelanggan yang paling setia dari merek yang digunakan berdiri sejak 1837 itu.

Bagi pelanggan yang digunakan tertarik untuk membeli tas Birkin dapat dengan segera mengunjungi toko serta menanyakan untuk tenaga yang tersebut disebut Sales Associate atau SA. Namun, tindakan akhir mengenai siapa yang akan ditawari Birkin jatuh ke tangan SA.

Meskipun sudah pernah memiliki riwayat operasi hingga ribuan atau puluhan ribu dolar, pelanggan yang dimaksud ditawarkan untuk membeli tas Birkin masih berkemungkinan bukan dapat memilih model yang dimaksud mereka inginkan.

“Hermès semata-mata mengizinkan butik untuk membeli Birkin di jumlah keseluruhan tertentu setiap dua tahun sekali kemudian model tas Birkin yang digunakan dikirim ke butik jarang diketahui sebelumnya,” menurut laporan Sotheby’s.

“Oleh lantaran itu, pelanggan harus puas dengan tas Birkin yang dimaksud tersedia kemudian ditawarkan oleh SA atau dengan sabar menanti model yang mereka itu inginkan tersedia,” lanjut laporan tersebut.

Mengapa Tas Birkin Dibanderol Sangat Mahal?

Menurut Hermes, tas Birkin “lahir dalam angkasa pada 1948 pada penerbangan dari Paris ke London”. Kalimat itu lahir sebab mendiang aktris Jane Birkin yang digunakan duduk ke sebelah bos eksekutif Hermes pada pada waktu itu, Jean-Louis Dumas curhat bahwa ia tidaklah dapat menemukan tas yang dimaksud sesuai dengan kebutuhannya.

Jane yang digunakan merupakan ibu muda pada pada waktu itu terkenal rutin menghadirkan keranjang anyaman ke manapun untuk bepergian. Setelah curhat melawan keluhannya, Jane dan juga Dumas segera memproduksi sketsa desain tas tangan.

Setahun kemudian, Dumas memberi hadiah untuk Jane terdiri dari tas Birkin, yakni tas dermis dengan desain elegan dan juga fungsional sehingga cocok untuk pemakaian sehari-hari. Kantong-kantong pada tas Birkin membuatnya sangat fungsional dan juga tasnya yang tertutup rapat dapat mengurangi barang-barang “tumpah” alias berjatuhan.

Menurut Business Insider, versi paling awal dari tas yang disebutkan dijual dengan tarif sekitar US$2.000 pada 1984. Selama bertahun-tahun, Birkin telah terjadi meningkatkan statusnya sebagai “perayaan” menghadapi keahlian, kelenturan yang tersebut modis, dan juga barang investasi.

Bagi para kolektor, salah satu daya tarik tas Birkin adalah bahwa nilai yang dimaksud lebih lanjut baik dibandingkan dengan barang mewah lainnya.

Dalam pengecer mewah daring, Farfetch Birkin bekas termurah dijual seharga U$11.500 atau sekitar Rp181,32 jt (asumsi kurs Rp15.767/US$), sedangkan Birkin termahal dijual seharga U$48.502 atau sekitar Rp764,34 juta.

Tipe “Himalaya Diamond Birkin” berubah menjadi tas Birkin pemegang rekor tarif termahal, yakni US$450 ribu atau sekitar Rp7,08 miliar melalui Sotheby’s pada 2022. “Himalaya Diamond Birkin” disebut sangat mahal berkat komponen berharga dari epidermis buaya Niloticus dan juga berlian sembilan hingga 10 karat.

Diamond Himalaya Birkin (christies.com)Foto: Diamond Himalaya Birkin (christies.com)
Diamond Himalaya Birkin (christies.com)

Alasan lain mengapa tas Birkin dibanderol dengan tarif yang dimaksud sangat akibat persediaan yang digunakan terbatas. Jumlah total tas Birkin yang diproduksi Hermes setiap tahun adalah rahasia yang digunakan dijaga dengan sangat baik. Namun, diperkirakan ada sekitar 200 ribu tas yang digunakan beredar.

Artikel ini disadur dari Hermes Digugat Konsumen yang Tak Dikasih Jatah Tas Birkin

Exit mobile version