biar alam semesta yang digunakan menjawab
Jakarta – Penjabat (Pj) Pengurus DKI DKI Jakarta Heru Budi Hartono hingga pada waktu ini belum memutuskan untuk maju di dalam konstestasi Pemilihan Pemuka dan juga Wakil Pengurus (Pilgub) wilayah itu pada tahun ini.
"Gini, hari esok penuh misteri, biar alam semesta yang tersebut menjawab," kata Pj Pengurus DKI DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjawab pers usai Ibukota Indonesia International Marathon (JAKIM) 2024 dalam Jakarta, Minggu.
Ketika didesak pers seputar alasan juga lain sebagainya, tampak Heru hanya tersenyum hanya juga tak berkomentar lebih tinggi lanjut.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Ibukota menyatakan akan datang pasangan calon Pengurus kemudian Wakil Pemuka Provinsi DKI Ibukota Indonesia dari jalur perseorangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana tak memenuhi kriteria administrasi perbaikan dokumen pendukung pencalonan pada pilkada.
“Dari 1.229.777 data yang tersebut ditaruh ke Silon (Sistem Pengetahuan Pencalonan), sebanyak-banyaknya 447.469 dinyatakan memenuhi prasyarat (MS) lalu 782.308 tidaklah memenuhi kriteria (TMS)," ujar Ketua Divisi Teknis KPU DKI Ibukota Indonesia Dody Wijaya.
Dody menyebutkan adapun total dukungan memenuhi kriteria (MS) ini masih kurang dari dukungan minimal, yakni berjumlah 618.968 pendatang yang digunakan telah terjadi ditetapkan sehingga status verifikasi administrasi akan datang pasangan calon perseorangan dinyatakan tak memenuhi syarat.
KPU DKI DKI Jakarta juga sudah memetakan tempat pemungutan ucapan (TPS) untuk Pemilihan Kepala daerah kemudian Wakil Pemimpin wilayah DKI Ibukota Indonesia tahun 2024 dan juga ada perbedaan dengan pada waktu Pemilihan Umum 2024.
"TPS untuk Pilgub Ibukota akan berkurang 50 persen dibandingkan pada pemilihan umum kemarin," kata Ketua Divisi Informasi lalu Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Ibukota Fahmi Zikrillah.
Menurut dia, KPU Provinsi DKI Ibukota Indonesia sedang menyusun daftar pemilih berdasarkan data hasil sinkronisasi Informasi Penduduk Berkesempatan Pemilih pemilihan raya (DP4) dengan DPT pilpres terakhir, yaitu banyaknya 8.315.669.
Angka yang dimaksud bertambah sejumlah 62.772 pemilih dibandingkan dengan DPT pemilihan 2024, yaitu 8.252.897 pemilih.
Ia menjelaskan bahwa penyusunan daftar pemilih yang dimaksud dijalankan dengan pemetaan TPS, yaitu membagi pemilih untuk setiap TPS paling berbagai 600 orang.
"Hasil pemetaan TPS ini akan berubah jadi materi bagi pemutakhiran data pemilih untuk dicocokkan lalu diteliti (coklit) oleh personel pemutakhiran data pemilih (pantarlih) pada tanggal 24 Juni hingga 24 Juli 2024," katanya.
Fahmi memaparkan bahwa pada Pilgub 2024, jumlah agregat TPS dipastikan akan berkurang dibandingkan pada pelaksanaan pemilihan 2024 dikarenakan maksimal pemilih yang tersebut ada dapat mencapai 600 orang.
Sedangkan untuk pemilihan 2024, pemilih yang digunakan terdaftar maksimal 300 penduduk sehingga terdapat pengurangan TPS di dalam DKI DKI Jakarta lebih lanjut dari 50 persen.
"Pada pemilihan umum kemarin TPS berjumlah 30 ribu lebih. Jadi, pada pilgub ini kemungkinan semata-mata 14 ribu sekian TPS," katanya.
Artikel ini disadur dari Heru belum putuskan untuk maju di Pilgub DKI 2024