TEGALPOS.COM – Yang jelas telah saya bilang tadi cara menerjemahkan-nya terhadap isi video kelihatan benar itu orang Indonesia
Jakarta – Pengacara Hotman Paris Hutapea curiga pelaku penyebaran kabar bohong (hoaks) suap pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 oleh Kementerian Defense RI merupakan warga negara Indonesia (WNI).
Hotman, yang dimaksud per hari ini resmi ditunjuk sebagai kuasa hukum Kemhan RI terkait perkara itu, menjelaskan hasil pengamatannya terhadap tayangan hoaks yang disebutkan menguatkan keyakinannya video itu dibuat oleh orang Indonesia.
"Yang jelas sudah ada saya bilang tadi cara menerjemahkan-nya untuk isi video kelihatan benar itu orang Indonesia," kata Hotman pada waktu jumpa pers pada Kantor Kementerian Keamanan RI, Jakarta, Senin.
Tidak belaka itu, pengacara itu juga menyinggung DPP NCW yang tersebut namanya tercantum pada beberapa video hoaks tersebut. "Jelas-jelas dalam video itu ada tulisan DPP NCW dalam penutupnya pun ada kata-kata dia," ucap Hotman.
DPP NCW yang mana disebut Hotman ketika jumpa pers merujuk pada Dewan Pimpinan Pusat National Corruption Watch yang dimaksud pernah menuding Raffi Ahmad terlibat perkara pencucian uang. Menurut Hotman, tuduhan DPP NCW terhadap Raffi sampai hari ini pun tak terbukti.
Walaupun demikian, Hotman masih menanti masa tenang berakhir sebelum memutuskan langkah hukum seperti apa yang akan ditempuh Kemhan RI. Dia membuka kemungkinan persoalan hukum itu dilaporkan ke Polri.
"Bisa juga, tetapi nanti tergantung dari putusan pimpinan Kemhan. Belum dapat (ada) putusan final sekarang, tetapi yang tersebut jelas bahwa video yang saya pamerkan benar-benar hoaks," tutur Hotman pasca menunjukkan video hoaks yang digunakan ia maksud ketika jumpa pers.
Tidak cuma terkait pembelian Mirage, Hotman juga berbicara mengenai hoaks yang digunakan mengatakan PT TMI mengatur kontrak-kontrak pengadaan alutsista pada Kemhan RI, teristimewa selama kementerian itu dipimpin oleh Menteri Defense RI Prabowo Subianto.
"Tuduhan PT TMI dapat komisi-komisi dari pengadaan pesawat itu bohong," ujar Hotman.
Dalam jumpa pers yang digunakan sama, Juru Bicara Menhan Dahnil Ahzar Simanjuntak meluruskan kabar miring terkait PT TMI. "PT TMI ini tidaklah pernah ada kontrak atau menimbulkan kontrak dengan Kementerian Pertahanan. Jadi, tidak ada ada kontrak apalagi operasi serta tidaklah pernah terlibat jual beli atau apapun itu dengan Kementerian Pertahanan," imbuh Dahnil.
Dalam beberapa hari terakhir, Kemhan RI serta Menteri Keamanan Prabowo Subianto diisukan terlibat suap pembelian pesawat tempur bekas Mirage 2000-5 dari Qatar.
Menhan Prabowo juga disebut berkolusi dengan politikus Yunani yang mana juga anggota Parlemen Eropa Eva Kaili.
Eva pada waktu ini masih menghadapi skandal korupsi yang mana melibatkan beberapa pejabat dari Qatar. Kasus itu kemudian dikenal dengan "Qatargate".
Dalam jumpa pers itu, Dahnil pun menegaskan Menhan Prabowo, Kemhan, lalu pemerintah Indonesia tak kenal Eva, apalagi mengomunikasikan dengannya.
"Tidak tahu ia siapa," kata Dahnil ketika ditanya kemungkinan pernah ada komunikasi dengan Eva selama pembelian alutsista.
SUMBER ANTARANEWS.COM