Berita

Hubungan Iran lalu Arab Saudi, Sempat Bermusuhan Kini Ebrahim Raeisi ke Riyadh Demi Palestina

830

TEGALPOS.COM – Baru-baru ini hubungan Arab Saudi juga Iran kembali menjadi sorotan. Mungkin ada beberapa orang orang yang mana bertanya-tanya ada apa dengan dua Negara tersebut. Nah untuk selengkapnya, simak berikut ini fakta hubungan Iran dan juga Arab Saudi.

Diberitakan bahwa hubungan Arab Saudi juga Iran tak cukup baik pada beberapa tahun ke belakangan. Namun, kedua kepala negera yang baru-baru ini bertemu untuk menghadiri rapat darurat dan juga OKI (Organisasi Kerjasama Islam) terkait agresi Israel pada Gaza demi terciptanya perdamaian dalam Palestina.

Lantas, bagaimana sebenarnya hubungan Iran serta Arab Saudi sebelumnya? Apa yang menimbulkan kedua Negara yang disebut bermusuhan? Nah untuk mengetahuinya,  berikut ini beberapa fakta hubungan Iran lalu Arab Saudi yang dimaksud dirangkum dari berbagai sumber.

  • Kenapa Iran dan juga Arab Saudi Bermusuhan?

Pada awal tahun 2016, Arab Saudi memutus hubungan diplomatik dengan Iran selepas kedutaan besar merekan yang digunakan berada dalam pada Teheran diserbu para demonstran. Adapun aksi demo yang dipicu atas keputusan Arab Saudi yang mana mengeksekusi ulama Muslim Syiah terkemuka.

Sejak saat itu, kedua Negara Muslim yang tersebut masing-masing dipimpin kelompok Sunni juga Syiah ini pun bersitegang padahal lokasi kedua negera ini berdekatan. Saudi maupun Iran menganggap satu mirip lain sebagai ancaman.

Selain akibat alasan di area atas, kedua Negara ini juga bersitegang lantaran beberapa konflik yang ada di tempat Timur Tengah, termasuk pada Irak, Lebanon, Suriah, Irak, lalu Yaman. Iran diketahui memperkuat Syiah Houthi Yaman yang dimaksud  telah menentang pemerintahan yang digunakan disupport Saudi pada 2014.

Sementara pada tahun berikutinya, Saudi memberikan serangan udara guna menghancurkan Houthi . Saudi pun menuduh Iran telah lama membantu serangan Houthi. Pada 2019, Saudi menuduh Iran atas mengebom minyak milik Saudi, namun Iran membantahnya.

  • Upaya Pemulihan Hubungan

Setelah kedua negera Muslim ini terus bersitegang, upaya rekonsiliasi kedua Negara yang pun  mulai dilaksanakan namun tidak ada berhasil. Kedua negera yang kemudian melakukan pertemuan di tempat China juga menemukan kesepakatan.

Pada saat pertemuan dalam China, Saudi lalu Iran menyatakan untuk kembali membuka kedutaan dalam jangka waktu dua bulan. Selain itu, kedua Negara yang disebut juga mencoba untuk kembali membangun hubungan kemanan serta perdagangan.

  • Kekinian Presiden Iran ke Arab Saudi Demi Palestina

Hubungan Iran juga Arab Saudi pun mulai mulai semakin membaik usai kedua negera Muslim ini bertemu. Pada Sabtu (11/11/2023), Presiden Iran Ebrahim Raeisi menghadiri rapat darurat yang mana berlangsung dalam Riyadh, Arab Saudi.

Rapar darurat hal itu bertujuan untuk mendiskusikan agresi Israel dalam Gaza. Raeisi berharap dengan adanya rapat darurat tersebut, pemimpin Arab lalu Muslim dapat menekan Israel untuk melakukan genjatan senjata.  

“Gaza bukan arena untuk berkata-kata saja. Ini harus menjadi arena beraksi lalu tindakan,” kata Ebrahim Raeisi di area Bandara Teheran sebelum berangkat ke Riyadh.

Kedatangan Raisi dalam Arab Saudi ini dapat dibilang fenomenal. Karena ini kali pertama Presiden Iran menginjakan kaki di area Arab Saudi setelah 11 tahun sejak kedua Negara tesebut memutus hubungan diplomatik.

Dalam rapat darurat tersebut, Raisi kemungkinan akan mendesak sanksi serta embargo terhadap Israel seperti adanya boikot full pasokan gas serta minyak jika Israel bukan segera melakukan genjatan senjata.

Demikian ulasan mengenai hubungan Iran lalu Arab Saudi yang mana akhir-akhir ini mulai semakin membaik. Semoga informasi ini bermanfaat!

Kontributor : Ulil Azmi

SUMBER SUARA.COM

Exit mobile version