Berita

IHSG Menguat 0,26%, Ditopang Saham Prajogo Lagi

455

TEGALPOS.COM –

Jakarta – Skala Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Selasa (16/1/2024), dalam berada dalam lesunya bursa saham global.

IHSG ditutup menguat 0,26% ke kedudukan 7.242,787. IHSG masih bertahan di area level psikologis 7.200 hingga hari ini.

Nilai proses indeks pada perdagangan hari ini mencapai sekitar Mata Uang Rupiah 11 triliun dengan melibatkan 21 miliaran saham yang tersebut berpindah tangan sebanyak 1,3 jt kali. Sebanyak 272 saham terapresiasi, 241 saham terdepresiasi, juga 258 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor konsumer non-primer menjadi penopang terbesar IHSG pada hari ini, yakni mencapai 1,05%. Selain itu, sektor komponen baku juga menjadi penopang indeks sebesar 0,78%.

Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan hari ini. Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada perdagangan hari ini.

Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga
Barito Renewables Energy BREN 17,56 4.880 10,16%
Chandra Asri Petrochemical TPIA 10,58 3.560 10,22%
Barito Pacific BRPT 3,27 1.065 4,93%
Bank Mandiri (Persero) BMRI 2,26 6.525 0,38%
Sumber Alfaria Trijaya AMRT 1,87 2.670 1,52%
Telkom Indonesia (Persero) TLKM 1,18 4.010 0,25%

Sumber: Refinitiv

Tiga emiten Prajogo Pangestu kembali menjadi top movers atau penopang terbesar IHSG pada hari ini, yakni saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sebesar 17 indeks poin, kemudian PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sebesar 10 indeks poin, serta PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar 3 indeks poin.

Selain itu, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga menjadi movers IHSG yakni sebesar 2 indeks poin.

IHSG menguat pada sedang lesunya bursa saham Asia-Pasifik pada hari ini. Hal ini terjadi dikarenakan memanasnya konflik timur sedang setelahnya militan Houthi menyerang kapal komersial milik Amerika Serikat (AS) pada laut merah.

Sebelumnya, Houthi menyampaikan tempat kelompok yang disebutkan tiada berubah pasca serangan yang dimaksud dipimpin AS, ini mengindikasikan bahwa serangan akan terus berlanjut pada kapal-kapal yang digunakan menuju ke Israel.

Di lain sisi, IHSG yang dimaksud berhasil menguat sebab pemodal cenderung menilai positif dari surplusnya kembali neraca perdagangan RI pada Desember 2023.

Kemarin, Badan Pusat Statistik melaporkan neraca dagang pada 2023 mencatatkan data surplus US$36,93 miliar atau sekitar Rp574,6 triliun (asumsi kurs US$1 = Rp15.550), berjauhan lebih besar rendah dibandingkan pada 2022 sebesar US$ 54,46 miliar. Surplus juga dibayangi oleh melemahnya ekspor juga impor.

Impor Indonesia pada Desember 2023 bahkan tercatat terkontraksi 3,81% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Desember 2023.

Selain itu, penanam modal masih menanti tindakan suku bunga terbaru dari Bank Indonesia (BI) yang dimaksud akan dirilis pada Kamis pekan ini.

Konsensus pangsa yang mana dihimpun CNBC Indonesia dari 10 lembaga/institusi memperkirakan secara absolute bahwa BI akan menahan suku bunga acuan (BI rate) di tempat level 6,00%.

Suku bunga Deposit Facility sekarang ini berada pada sikap 5,25% kemudian suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

Jika BI rate benar-benar kembali ditahan pada level 6%, maka ini menjadi kali ketiga BI menahan di dalam level yang dimaksud setelahnya sebelumnya, BI meninggikan suku bunganya pada Oktober 2023 sebesar 25 basis poin (bp) dari 5,75%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk-produk jurnalistik sebagai pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidaklah bertujuan meminta pembaca untuk membeli, menahan, atau jual item atau sektor pembangunan ekonomi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidaklah bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang tersebut timbul dari langkah tersebut.

Artikel Selanjutnya IHSG Bangkit Lagi, 5 Saham Big Cap Ini adalah Jadi Penggeraknya

SUMBER CNBC.COM

Exit mobile version