TEGALPOS.COM –
Jakarta – Kementerian Koordinator Sektor Perekonomian menyatakan upaya Indonesia untuk menjadi negara forward butuh dukungan konstruksi infrastruktur. Kemenko Perekonomian menyatakan Indonesia wajib memenuhi apa yang disebut sebagai Infrastructure Stock di tempat level 70%.
“Kita ingin menyokong sektor ekonomi kita, mau tak mau infrastruktur harus dibangun,” kata Deputi Area Sinkronisasi Pengembangunan Wilayah serta Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo di area kantornya, Jakarta, Rabu, (7/2/2024).
Wahyu menuturkan di tempat negara-negara forward indeks Infrastructure Stock rata-rata berada dalam level 70%. Sementara, ketika ini Indonesia baru mencapai sekitar 40%.
Menurut Wahyu, dengan masifnya pengerjaan infrastruktur di dalam era Jokowi, Indonesia berhasil mengejar ketertinggalan itu sebesar 1,5% per tahun. “Ini makanya kita ingin terus dorong agar Infrastructure Stock kita meningkat sehingga pada 2045 ini bisa jadi mencapai 70%,” ujarnya.
Wahyu menilai ketimpangan infrastructure dari 40% ke 70% sebenarnya cukup besar. Karena itu, banyak cara harus ditempuh agar pembangunan infrastruktur di dalam Indonesia mampu terus berlanjut.
Dia menyatakan cara pertama adalah dengan meyakinkan bahwa pemerintah akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur. Infrastruktur yang telah jadi, kata dia, juga perlu dipastikan akan mampu menghasilkan kembali nilai tambah.
Nilai tambah ini nantinya akan digunakan untuk membiayai kembali perkembangan infrastruktur. “Yang sudah ada selesai harusnya mampu memunculkan sumber pembiayaan lagi,” tutur dia.
Selain itu, ia mengungkapkan perencanaan penyelenggaraan juga harus diperbaiki, misalnya dengan menyusun desain pengadaan tanah lalu terkait pemanfaatan infrastruktur tersebut. “Agar infrastruktur ini dapat memberikan multiplier effect yang tersebut besar,” ujar dia.
Artikel Selanjutnya Waskita Bangun Proyek Bendungan Senilai Rupiah 488 M
SUMBER CNBC.COM
