Jakarta – Menteri Investasi/ Kepala Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan, Ibukota masih berubah jadi tujuan penanaman modal yang digunakan terbesar pada Indonesia.
Rosan menyatakan pada triwulan III tahun 2024 ini realisasi penanaman modal yang digunakan masuk di wilayah DKI Jakarta mencapai Rp71,4 triliun dari total pembangunan ekonomi selama triwulan III tahun 2024 sebesar Rp431,5 triliun.
“Nah kalau dilihat daerahnya nih, daerahnya ini untuk penanaman modal yang mana masuk ke triwulan III ketiga memang sebenarnya Ibukota masih mendominasi kurang lebih banyak Rp71,4 triliun,” ujar Rosan pada Forum Pers Realisasi Penyertaan Modal Triwulan III 2024 serta 10 Tahun Capaian Pengembangan Usaha di dalam Era Presiden Joko Widodo, di dalam Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Adapun, tujuan pembangunan ekonomi ke Indonesi selanjutnya adalah wilayah Jawa Barat yang digunakan terhitung selama triwulan 3/2024 mencapai Simbol Rupiah 56,6 triliun. Dilanjutkan oleh pembangunan ekonomi masuk ke Jawa Timur lalu Sulawesi Tengah yang mana mencapai Simbol Rupiah 38,8 triliun.
Sedangkan, wilayah Banten juga berubah menjadi tujuan penanaman modal selanjutnya yakni mencapai Mata Uang Rupiah 25,2 triliun.
“Kemudian di dalam seluruh Jawa Barat Rupiah 56,6 triliun. Jawa Timur, Sulawesi Tengah. Nah Sulawesi Tengah ini cukup mengejutkan Simbol Rupiah 38,8 triliun dan juga juga Banten Simbol Rupiah 25,2 triliun,” tambahnya.
Dia menyebutkan, capaian pembangunan ekonomi sepanjang triwulan 3/2024 turut didukung oleh kegiatan pengembangan lebih lanjut pada negeri.
“Jadi ini sebarannya berdasarkan top posisi di dalam 2024 ini. Ya tentunya ini salah satu nanti kita beritahu oleh sebab itu adanya inisiatif proses pengolahan lebih lanjut yang mana berjalan sangat baik,” tandasnya.
Next Article Breaking News: Realisasi Penyertaan Modal RI Naik 22% di Q2, Jadi Rp428 T
Artikel ini disadur dari Jakarta Primadona Investor, Raup Investasi Terbesar Sejak Awal 2024
