Otomotif

Jalur alternatif hindari Ganjil-Genap DKI Jakarta

33

Jakarta (ANTARA) – Kemacetan bermetamorfosis menjadi kesulitan besar berikutnya lintas dalam Ibukota Indonesia sehingga sistem ganjil-genap sesuai plat nomor kendaraan diterapkan.

Kebijakan ganjil-genap dilaksanakan untuk mengurai kemacetan dalam jalan-jalan besar Jakarta, teristimewa pada jam berangkat serta pulang kerja. Selain mengurai kemacetan, salah pertimbangan penerapan sistem itu ialah menghurangi polusi udara.

Pada sistem ganjil-genap, belaka kendaraan berplat nomor kendaraan yang digunakan diakhiri nomor ganjil yang tersebut boleh melintas pada jalan tertentu pada tanggal ganjil, misalnya 9. Sebaliknya, pada tanggal genap, misalnya 10, hanya sekali kendaraan berplat genap yang tersebut bisa jadi melintas.

Ganjil-genap diberlakukan pada Mulai Pekan hingga hari terakhir pekan selama lima hari kerja. Pengemudi wajib mematuhi peraturan ini dengan mencocokkan plat nomor kendaraan sesuai tanggal melintas.

Waktu pelaksanaan ganjil-genap dibagi bermetamorfosis menjadi dua sesi, yaitu pertemuan pertama pukul 06.00 hingga 10.00 Waktu Indonesia Barat juga sesi kedua pukul 16.00 hingga 21.00 WIB.

Meski sistem itu diwujudkan untuk mengurai macet, kebijakan ganjil-genap berubah menjadi permasalahan bagi pengendara dengan plat kendaraannya tidaklah sesuai. Mereka harus mencari jalur alternatif untuk mencapai tujuan perjalanan

Berikut ini beberapa jalur alternatif yang dimaksud tersedia untuk mengelakkan ganjil-genap di area Jakarta:

  • Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Suprapto-Jalan Salemba Raya-Jalan Matraman.
  • Jalan Pasar Minggu-Jalan Soepomo-Jalan Saharjo-Jalan Casablanca-Jalan KH Mas Mansyur.
  • Jalan RE Martadinata-Jalan DanauSunter Barat-Jalan HBR Motik-Jalan Gunung Sahari.
  • Jalan Kwitang-Jalan Gunung Sahari.
  • Jalan RA Kartini-Jalan Ciputat Raya.
  • Jalan Akses Tol Cikampek-Jalan Sutoyo-Jalan Dewi Sartika (arah utara) atau Jalan Akses Tol Cikampek-Jalan Sutoyo-Jalan Dewi Sartika-Jalan Raya Kalibata-Jalan Pasar Minggu-Jalan Soepomo-Jalan Kasablanka (arah barat).
  • Jalan S. Parman-Jalan Tomang Raya-Jalan Suryo Pranoto-Jalan Cideng.
  • Jalan Warung Jati Barat-Jalan Pejaten Raya-Jalan Pasar Minggu-Jalan Soepomo-Jalan Saharjo.

Jalur alternatif memberi pengendara pilihan pada mengatur perjalanan, teristimewa di mana berangkat dan juga pulang kerja.

Cara alternatif lainnya untuk mencegah sistem ganjil-genap adalah menggunakan transportasi umum. Saat ini transportasi umum yang tersedia dalam Ibukota antara lain ialah KRL Commuter Line, bus TransJakarta, MRT kemudian LRT.

Artikel ini disadur dari Jalur alternatif hindari Ganjil-Genap Jakarta

Exit mobile version