Berita

Jalur Gaza Milik Siapa? Ketahui Sejarah lalu Pemimpin Wilayahnya

957

TEGALPOS.COM – Jalur Gaza terus menjadi medan panas dalam konflik Israel-Palestina selama bertahun-tahun. Sebenarnya Jalur Gaza milik siapa? Mengapa terus diperebutkan?

Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB menggambarkan kondisi saat ini pada Jalur Gaza, Palestina bagaikan mimpi buruk kemanusiaan yang bukan pernah berakhir bagi warga sipil. Hal ini disampaikannya dalam Konferensi Kemanusiaan Internasional untuk Populasi Sipil di dalam Gaza yang tersebut dilaksanakan pada Paris, Kamis (9/11/2023).

Gaza adalah suatu kawasan yang mana diapit oleh Israel dengan Laut Mediterania, serta berbatasan langsung dengan wilayah Mesir. Kawasan Gaza juga termasuk salah satu wilayah dengan penduduk terpadat dalam dunia.

Konflik yang tersebut sedang berlangsung antara Israel dan juga Palestina saat ini menyebabkan Jalur Gaza terus-menerus digempur hingga banyak nyawa terenggut. Lalu siapakah pemilik jalur Gaza yang digunakan sebenarnya? 

Sejarah Gaza serta Tepi Barat Palestina

Dikutip dari Al Jazeera, blokade darat, udara, juga laut oleh Israel yang digunakan dijalankan selama lebih lanjut dari 15 tahun berhasil melumpuhkan perekonomian penduduk di area Jalur Gaza. Pergerakan keluar masuknya penduduk di tempat Jalur Gaza juga dibatasi. 

Sebagian besar penduduk Jalur Gaza merupakan pengungsi dari wilayah Israel. Pada tahun 1948, lebih tinggi dari 750.000 warga Palestina diusir dari rumah mereka itu sesaat setelah Israel mendeklarasikan kemerdekaannya.

Dahulu kala, Palestina merupakan suatu negara yang utuh, sebelum akhirnya diklaim adanya pembentukan negara Israel. Setelah terjadi Perang Dunia I, pada 1992 PBB telah dilakukan mengamanatkan pemerintahan Palestina kepada Inggris.

Namun, hal yang disebut tiada dijalankan dengan baik. Itulah yang dimaksud menyebabkan terjadinya konflik yang dimaksud melibatkan warga sipil yang digunakan sampai sekarang belum juga menemukan titik damai.

Pada 2023, Israel kemudian memperluas serangan mereka itu ke Tepi Barat, yang tersebut sebelumnya hanya sekali dikerjakan di area Jalur Gaza. 

Perang Enam Hari

Pada 1967, Israel berhasil menduduki Jalur Gaza, Tepi Barat dan juga Semenanjung Sinai dalam Perang Enam Hari. Israel kemudian mengembalikan Semenanjung Sinai ke Mesir sebagai negosiasi perdamaian pada 1979.

Namun Israel enggan meninggalkan pendudukan pada Jalur Gaza dan juga Tepi Barat Palestina. Mereka terus menerus melakukan intervensi kemudian memperluas wilayahnya dengan menekan daerah Palestina.

Israel terus melakukan perluasan wilayah pendudukan ilegal di tempat dua wilayah tersebut. Sehingga hal inilah yang digunakan menimbulkan wilayah Palestina semakin sempit.

Pemimpin Jalur Gaza serta Tepi Barat Palestina

Pendudukan Israel di tempat Gaza sempat berakhir pada 2005 usai mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon menarik mundur 8.000 pemukiman Yahudi dari wilayah tersebut. Selanjutnya pada tahun 2006, Hamas berhasil memenangkan pilpres legislatif yang tersebut akhirnya memecah pemerintahan Palestina pada wilayah Gaza serta Tepi Barat.

Hingga kini, Gaza dikuasai oleh pasukan Hamas, sedangkan Tepi Barat dikuasai oleh Otoritas Palestina yang tersebut didominasi oleh pasukan Fatah.

Meski demikian, Israel bukan mudah menyerah untuk mengambil kendali atas daerah kekuasaan Palestina tersebut. Selain itu, Israel masih memegang kendali atas kebutuhan pokok Gaza, seperti air lalu listrik.

Hingga kini, Israel pun kerap kali melancarkan aksi blokade untuk menekan pemerintahan di tempat jalur Gaza.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

SUMBER SUARA.COM

Exit mobile version