TEGALPOS.COM – Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpidato dalam acara Peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kemudian Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 di dalam Jakarta, Sabtu (25/11/2023).
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku kaget mendengar tingginya tingkat stres orang guru jika dibandingkan dengan profesi lain.
Hal yang disebut didapatinya setelah membaca temuan dari sebuah lembaga riset internasional, RAND Corporation.
Pada temuan itu diterangkan, ada tiga faktor yang digunakan menyebabkan tingginya tingkat stres guru.
Tiga faktor yang digunakan dimaksud yakni perilaku siswa, perubahan kurikulum, kemudian perkembangan teknologi.
Kepala Negara memahami atas penyebab tingginya stres para guru.
Namun, menurutnya, mau tiada mau guru harus bisa saja mengikuti perubahan yang begitu cepat terjadi.
“Tetapi, ya, kurikulum memang harus berubah sebab setiap saat perubahan itu selalu ada, apalagi sekarang ini dengan disrupsi teknologi yang digunakan begitu cepatnya—setiap hari berubah,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang mana sama, Jokowi menyampaikan terima kasih sekaligus apresiasi kepada seluruh guru di area Tanah Air.
“Pada kesempatan yang baik ini atas nama pribadi, atas nama pemerintah, atas nama rakyat, saya mengucapkan terima kasih atas dedikasi, atas kontribusi para guru dalam mendidik generasi muda Indonesia—dalam mendidik kita semua,” terangnya.
Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyoroti kesenjangan infrastruktur kemudian sarana institusi belajar antara wilayah perkotaan kemudian daerah tertinggal, terdepan, juga terluar (3T).
“Saya kalau (kunjungan) ke daerah mampir ke SMK, saya lihat SMK di tempat sebuah kabupaten kemudian saya bandingkan dengan SMK yang digunakan di area kota memang gap sarana prasarana terpencil berbeda. Ini menjadi tugas Menteri Pendidikan (untuk mencarikan solusinya),” tuturnya. [ANTARA]
SUMBER SUARA.COM