Berita

Kabar Ulat Bulu Mematikan dari Amerika Bikin Geger Warga Pamakasan, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya

366

TEGALPOS.COM – Polres Pamekasan, Jawa Timur, menjamin kabar yang dimaksud menyampaikan ada ulat bulu mematikan itu bohong. Dipastikan bukan ada ulat bulu mematikan apalagi berasal dari luar negeri.

“Itu kabar yang dimaksud tak benar serta mohon warga agar tidaklah percaya hal tersebut,” kata Wakapolres Pamekasan Kompol Andy Purnomo di keterangan pers yang mana disampaikan untuk media dalam Pamekasan, Jawa Timur, Hari Sabtu (24/2/2024).

Andy mengaku pihaknya telah mengetahui video ulat bulu yang disebut-sebut berasal dari Amerika yang dimaksud informasinya mematikan tersebut.

Video itu beredar dalam beberapa grup WhatsApp. Namun, pihaknya memverifikasi bahwa ulat yang disebutkan sebenarnya tak ada pada Indonesia.

”Masyarakat masih tenang kemudian jangan gampang percaya pada video yang dimaksud beredar. Karena apabila itu ulat Amerika, tiada mungkin saja sampai ke Indonesia, apalagi Pamekasan,” kata dia.

Menurutnya, semua jenis ulat bulu mematikan atau tidaknya bergantung pada gradasi atau tingkat alergi pada manusia itu. Jika memang benar alergi berat, hendaknya segera diobati ke prasarana kemampuan fisik (faskes) terdekat.

”Segera diobati ke faskes agar tak semakin parah lalu mengancam keselamatan jiwa,” ujarnya.

Andy menyatakan video ulat Amerika dengan ciri berwarna hijau, berukuran cukup besar, kemudian menempel pada daun sempat meresahkan masyarakat, sebab video yang dimaksud beredar di dalam beberapa grup media sosial (medsos).

”Dalam video yang dimaksud di-posting di tempat medsos X oleh pemilik akun @tanyarifes yang dimaksud kemudian merebak di area grup WhatsApp itu pada Kamis (22/2) itu kami pastikan hoaks,” ujarnya.

Andy menerangkan hal yang dimaksud sudah ada diungkapkan oleh dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta, Slamet Raharja.

Menurut dia, ulat yang dimaksud berjenis ASP dari Amerika Serikat.

”Efek samping dari ulat yang disebutkan bukan fatal. Kecuali, orang yang digunakan menyentuh ulat itu mempunyai alergi yang dimaksud sangat parah. Publik bukan perlu khawatir. Sebab, ulat itu tidaklah ada di tempat Indonesia,” katanya. (Antara)

SUMBER SUARA.COM

Exit mobile version