Berita

Kapan Rupiah Bisa Balik Perkasa? Ini adalah Bocoran Bos BI

438

TEGALPOS.COM –

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini nilai tukar rupiah akan kembali menguat setelahnya hampir menyentuh Rupiah 16 ribu belakangan ini. Perry memperkirakan penguatan rupiah ini akan terjadi pada semester II-2024.

“Ke depan kami yakin bahwa nilai tukar rupiah akan tetap memperlihatkan stabil bahkan ada kecenderungan menguat khususnya di area paruh kedua 2024,” kata Perry Warjiyo di konferensi pers Komite Kestabilan Sistem Keuangan (KSSK) diambil pada Rabu (31/1/2024).

Perry menjelaskan penguatan rupiah yang dimaksud akan ditopang oleh meredanya ketidakpastian bursa keuangan global, juga turunnya imbal hasil atau yield US Treasury. Faktor lain yang digunakan menimbulkan rupiah rebound, kata dia, adalah turunnya penguatan dollar Negeri Paman Sam dan juga operasi moneter yang tersebut dilaksanakan oleh BI.

“Didukung dengan meredanya ketidakpastian lingkungan ekonomi keuangan global, turunnya yield termasuk US Treasury juga turunnya penguatan dolar Negeri Paman Sam juga penguatan didukung pula oleh operasi moneter yang mana kami lakukan yang tersebut pro market,” kata dia.

Melansir data Refinitiv, pada pengaktifan perdagangan hari ini, Selasa (30/1/2024) rupiah dibuka menguat tipis 0,03% ke kedudukan Rp15.800/US$. Menguatkan ini melanjutkan dua hari perdagangan sebelumnya.

Perry melanjutkan di tempat sisi lain dirinya meyakini kebijakan yang tersebut dijalankan BI juga pemerintah juga punya andil pada penguatan nilai tukar rupiah di tempat paruh kedua 2024. Hal yang disebutkan didorong oleh optimalisasi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang dimaksud dapat menambah cadangan devisa.

“Koordinasi pemerintah kemudian BI diperkuat khususnya di konteks implementasi instrumen penempatan valas DHE SDA yang mana sejalan dengan implementasi PP 36 2023,” ujar Perry.

Dia mengungkapkan BI juga menyiapkan sederet intervensi apabila dibutuhkan untuk menjaga pergerakan nilai tukar akibat sentimen global.

Artikel Selanjutnya ‘Senjata’ BI untuk Jaga Rupiah Makin Tokcer

SUMBER CNBC.COM

Exit mobile version