Gaya Hidup

Kenapa Desainer Muda Perlu Punya Angka Metropolitan Dalam Karya Busananya? Ini adalah Penjelasannya

439

TEGALPOS.COM – Asosiasi Perancang juga Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) mengarahkan desainer muda area agar punya nilai metropolitan juga lebih besar mudah diterima bursa di lalu luar negeri melalui Indonesia Young Fashion Designer Competition (IYFDC) 2024

Ketua Umum APPMI Poppy Dharsono menjelaskan bahwa tema IYFDC 2024 adalah Budaya Betawi. Tema yang disebutkan sejalan dengan tema besar IFW 2024. Kata Poppy, pemenang kompetisi IYFDC 2024 yang dimaksud terdiri dari usia 17 hingga 30 tahun ini harus mampu merealisasikan tema di desain busana.

Tak hanya sekali itu, penilaian juga berkaitan dengan kreativitas kemudian pengembangan di menciptakan busana ready to wear yang mana sarat akan nilai budaya Betawi.

Indonesia Young Fashion Designer Competition (IYFDC) 2024. (Suara.com/Dini Afrianti)

“Penggunaan unsur kekayaan lokal juga menjadi faktor penting di penilaian agar sejalan dengan misi APPMI melalui IFW yaitu melestarikan lalu mengembangkan kekayaan lokal pada bidang fashion,” papar Poppy pada Tokopedia Tower, Kuningan, DKI Jakarta Selatan, Selasa (30/1/2024).

Desainer dari APPMI, Naniek Rachmat bercerita dari 43 rancangan desainer muda mayoritas masih menampilkan look provinsi. Sehingga alih-alih fokus pada desain agar mampu diterima pada luar negeri, harus lebih tinggi dulu memiliki tampilan metropolitan.

Kondisi menurut desainer senior Indonesia itu malah menyebabkan rancangan yang digunakan dibuat jadi tak fokus, seperti membenturkan bordiran dengan batik, ada tumpukan lipatan, hingga semua detail harus masuk dari mulai kancing, ritsleting kemudian sebagainya.

Rancangan ini kata Naniek, menunjukan desainer muda awam terhadap tren lalu referensi yang dimaksud terbatas. Sehingga busana yang diciptakan bukanlah belaka menyebabkan orang lain enggan memakainya, tapi juga memberikan kesan norak bagi penduduk awam.

“Jadi aku tuh setiap saat bilang mirip desainer muda ini, cobalah untuk memikirkan minimal untuk diri sendiri, apakah kamu mau memakainya atau tidak. Jika kamu hanya tak mau memakainya, apalagi orang lain,” ujar Naniek pada berada dalam kegiatannya menjadi juri IYFDC 2024.

Sehingga tiada hanya saja menjadi juri, Naniek juga kerap memberikan arahan terhadap partisipan kompetisi IYFDC agar mengikuti tren, mengawasi desain rancangan internasional dengan pangsa global.

“Jadi aku suka kasih PR, desainer tempat untuk melatih mata meninjau desainer dengan rancangan yang mana bagus, sehari minimal 10 menit, dan juga cari apa desain yang digunakan kamu suka,” papar Naniek.

Meski masih banyak desainer yang digunakan rancangannya perlu diasah, namun Naniek mendapati 60 persen rancangan sudah ada bagus, yaitu dengan look metropolitan.

Desain yang dimaksud kerap jadi unggulan Naniek yaitu look padupadan yang dimaksud bisa jadi dipisah satu per satu.

“Jadi di satu look misalnya, terdiri dari inner kemeja, celana kulot juga outer. Tapi kalau pembelinya mampu dipisah pakainya, celana dipadukan dengan style atau outfit lain. Begitu juga dengan kemeja lalu outer. Jadi sanggup dipretelin, lantaran ada beberapa desain yang mana harus dipakai satu look lalu tidak ada bisa jadi dipisah,” papar Naniek.

Tidak kurang dari 4 juri IYFDC berasal dari desainer APPMI. Mereka memilih 43 kontestan jadi terdiri dari 2 looks yang digunakan dihadirkan.

Peserta ini awalnya terdiri dari 500 desainer yang digunakan mendaftar, lalu 120 orang memasukan desain pada bentuk gambar, selanjutnya baru dikurasi 42 partisipan yang tersebut harus menampilkan 2 desain wujud nyata kategori perempuan lalu lelaki.

Dari 43 desain ini akan diambil 20 kontestan yang mana nantinya melaju ke sesi final, yang digunakan berlangsung dalam panggung besar IFW 2024 dengan menampilkan masing-masing 4 busana kreasi.

Selain akan tampil di tempat runway IFW 2024, pemenang IYFDC 2024 yang dimaksud terdiri dari 4 kategori yakni juara 1, 2, 3 serta juara favorit akan dapat hadiah khusus. Juara pertama mendapat beasiswa sekolah di tempat bidang fashion di tempat Koefia Academy di area Roma, Italia.

“Sementara itu, untuk juara 2, 3, lalu favorit akan mendapatkan acara khusus di tempat kampus fashion ternama pada Jakarta. Tentunya akan ada hadiah hiburan lainnya, seperti uang tunai hingga hasil menarik,” ungkap Naniek. 

SUMBER SUARA.COM

Exit mobile version