Scroll untuk baca artikel
Berita

Kisah Peneliti Mancanegara Berjumpa Makhluk Mirip Manusia di dalam Hutan Sumatra

386
×

Kisah Peneliti Mancanegara Berjumpa Makhluk Mirip Manusia di dalam Hutan Sumatra

Sebarkan artikel ini

TEGALPOS.COM –

Jakarta – Sekelompok peneliti asing bercerita bahwa merek bertemu dengan makhluk mirip manusia dalam hutan Sumatra, Indonesia.

Makhluk yang disebutkan dikelompokkan sebagai bagian dari spesies primata besar lalu misterius yang digunakan juga muncul di area beberapa wilayah belum terjamah negara lain.

Peneliti yang tersebut menelusuri keberadaan makhluk itu mencatatkan data ada empat titik potensial untuk keberadaan yang tersebut belum ditemukan, yakni Brasil, Indonesia, Madagaskar, kemudian Kolombia. Mereka menilai negara-negara ini kaya akan spesies yang tersebut belum dipelajari secara menyeluruh oleh para peneliti.

Makhluk misterius ini disebut Orang Pendek, yaitu kera berkaki dua mirip manusia yang digunakan dikabarkan berkeliaran di area Pulau Sumatra, Indonesia, dengan penampakan yang dimaksud dilaporkan oleh penduduk setempat, fotografer, lalu peneliti Barat.

Seorang fotografer satwa liar lepas, Jeremy Holden mengaku pernah meninjau makhluk yang dimaksud dengan matanya sendiri dalam Sumatra pada Oktober 1994.

Holden mengatakan, pertemuannya ini dengan makhluk itu terjadi tepat di tempat di hutan di tempat pada Taman Nasional Kerinci Seblat, tempat orang-orang yang digunakan juga pernah melaporkan sudah pernah mengawasi Orang Pendek.

“Makhluk itu kemungkinan besar lewat sekitar 7 meter dari saya,” ujar Holden untuk Live Science, disitir Selasa (30/1/2024).

“Mereka berjalan dengan dua kaki. Kepalanya membelakangi saya seolah-olah sedang mendengarkan kemungkinan besar pemandu saya di area belakang,” ujar dia.

Ilustrasi Orang Pendek
Foto: CC0
Ilustrasi Orang Pendek

Holden mengatakan, Orang Pendek memiliki tingginya sekitar 1,5 m, bertubuh kekar, dan juga ditutupi rambut warna kekuningan seperti “rumput mati”. Namun, ia mengaku bukan mengambil foto sebab tak ingin makhluk itu mendengar bunyi kamera kemudian melihatnya.

“Saya tetap memperlihatkan diam sebab ada banyak emosi yang tersebut melintas dalam benak saya ketika itu, tapi salah satu emosinya adalah ketakutan,” tuturnya.

Hewan yang dimaksud paling dekat dengan apa yang tersebut beliau lihat adalah siamang. Namun, beliau menjamin tidaklah mungkin saja salah meninjau jikalau itu benar siamang.

Holden sedang berwisata ketika ia mengamati Orang Pendek pada 1994. Pada 1995, ia mulai mencari bukti Orang Pendek dengan penting pada proyek penelitian tiga tahun yang didanai oleh Fauna & Flora International (FFI), badan amal konservasi yang dimaksud berbasis di tempat Inggris.

Holden menyatakan ia terus mencari Orang Pendek sejak proyek penelitian FFI berakhir. Meski gagal memotret Orang Pendek, ia telah dilakukan menemukan spesies yang mana sebelumnya bukan diketahui sains, termasuk Nepenthes Holdenii, yaitu sebuah spesies tumbuhan karnivora sejenis kantong semar.

Meski belum juga ketemu faktany, Orang Pendek memiliki prospek untuk menjadi penemuan terbaik dari semua primata misterius, menurut “The Field Guide to Bigfoot and Other Mystery Primamates” (Anomalist Books, 2006).

Penulis buku itu, Loren Coleman, sekaligus pendiri juga direktur International Cryptozoology Museum pada Maine, menilai Orang Pendek akan sulit ditemukan, meskipun ia merasa itu merupakan makhluk yang dimaksud paling ingin ia cari apabila miliki dana tak terbatas.

Kendati begitu, para pakar menganggap penemuan Orang Pendek akan sulit direalisasikan lantaran Sumatra sudah ada menjadi rumah bagi orang utan. Primata kemerahan ini hidup di dalam pepohonan, serta wilayah jelajahnya dalam Sumatra bagian utara mirip dengan tempat tinggal Orang Pendek dalam Sumatra bagian tengah.

“Tampaknya di dalam mana orang utan hidup, hampir bukan ada cerita tentang dia [Orang Pendek],” kata orang profesor biologi primata dalam Liverpool John Moores University Inggris, Serge Wich, yang mana meneliti orang utan di dalam Sumatra.

Wich menyatakan bahwa kisah tentang Orang Pendek adalah tentang orang utan yang tersebut dulunya hidup di area selatan, sangat sebelum jangkauan merekan terbatas di tempat utara.

Artikel Selanjutnya Ilmuwan Ungkap Misteri 350 Gajah Mendadak Mati di dalam Afrika

SUMBER CNBC.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *