TEGALPOS.COM – Koalisi Kaum Muda untuk Demokrasi juga Perubahan Iklim menyalahkan pelaporan terhadap Timses Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono serta aktivis HAM Rocky Gerung ke pihak kepolisian.
Ketua Umum PP Sarekat Demokrasi Indonesia sekaligus perwakilan Koalisi Kaum Muda untuk Demokrasi kemudian Perubahan Iklim, M. Andrean Saefudin menerangkan kondisi demokrasi di dalam Indonesia sedang tiada sehat.
“Ini sangat tidak ada sehat dalam demokrasi kita, akhir-akhir ini pun harus disebut nama sebagai contoh yang dimaksud terjadi adalah Bang Rocky Gerung yang digunakan hari ini dijadikan tersangka juga juga Bang Aiman Witjaksono yang mana dilaporkan dalam Bareskrim Polri,” ujar Andrean dalam keterangannya, Sabtu (18/11/2023).
Selain kasus kriminalisasi terhadap Aiman lalu Rocky, Koalisi Kaum Muda juga menyoroti tentang minimnya pasangan calon (paslon) capres-cawapres yang tersebut mendiskusikan tentang isu perubahan iklim, penyelenggaraan demokrasi kemudian keterwakilan perempuan.
“Masih minim diberikan ruang kemudian diberdayakan secara bermaksan oleh mereka itu pasangan capres-cawapres,” jelas Andrean.
Andrean menjelaskan bahwa Indonesia tengah dilanda kemunduran demokrasi.
Ia memaparkan, berdasarkan riset yang digunakan dikerjakan oleh Economist Intelligence Unit atau EIU, indeks demokrasi Indonesia hanya sekali meraih skor 6,71 pada tahun 2022.
“Kami kaum muda khawatir terhadap keadaan-keadaan tersebut,” ungkap Andrean.
Padahal, Andrean memandang bahwa ketiga isu yang dimaksud disoroti oleh Koalisi Kaum Muda untuk Demokrasi kemudian Perubahan Iklim merupakan isu yang penting mendapat perhatian.
“Politik gagasan haruslah di tempat kedepan utama isu-isu perubahan iklim kemudian keterwakilan perempuan. Partisipasi kemudian kontribusi bagi perkembangan demokrasi Indonesia dimulai dari kesadaran untuk memberikan pengawasan atas keberlangsungannya,” ungkapnya.
Aiman Dipolisikan
Sebelumnya, sekelompok orang mengatasnamakan Front Pemuda Jaga pilpres serta Aliansi Elemen Masyarakat Sipil untuk Demokrasi melaporkan Aiman ke Polda Metro Jaya. Aiman dilaporkan atas dugaan kasus penyebaran berita bohong atau hoaks serta ujaran kebencian.
Juru bicara Aliansi Elemen Masyarakat Sipil untuk Demokrasi, Fikri mengatakan laporannya ini sudah pernah diterima lalu teregistrasi dengan Nomor: LP/B/6813/XI/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA tanggal 13 November 2023.
Dalam laporan Aiman dipersangkakan dengan Pasal 28 Ayat 2 Juncto Pasal 45 A Ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi lalu Transaksi Elektronik atau ITE dan juga atau Pasal 14 dan juga atau Pasal 15 Undang-Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Fikri lantas menjelaskan materi penyebaran hoaks lalu ujaran kebencian yang tersebut dilaporkan berkaitan dengan pernyataan Aiman yang mana menuding adanya anggota Polri yang mana diperintahkan atasannya untuk membantu memenangkan pasangan Prabowo Subianto dan juga Gibran Rakabuming Raka.
“Kami menganggap kemudian pernyataan Aiman Witjaksono ini tiada berbasis data yang digunakan konkret serta valid. Maka kami melaporkan saudara Aiman ke Polda akibat kita menganggap saudara Aiman menyebarkan kebencian juga dugaan hoaks,” kata Fikri pada Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Menurut Fikri, pernyataan Aiman hal itu telah lama merugikan pihak kepolisian serta masyarakat. Selain itu, ia menilai hal itu juga dapat menimbulkan kegaduhan.
“Jadi nantinya demokrasi kita ke depan akan cacat, juga juga akan pincang ketika perhelatan perjalanannya itu, selalu diisukan dengan hoaks serta penyebaran kebencian,” katanya.
Untuk memperkuat laporannya, Fikri mengklaim turut menyertakan beberapa barang bukti. Salah satunya terdiri dari video berisi pernyataan Aiman terkait materi yang tersebut dipersoalkannya.
SUMBER SUARA.COM
