Internasional

Korea Selatan sebut penculikan warga pasca Perang Korea tak manusiawi

261

Seoul – Menteri Unifikasi Korea Selatan Kim Yung-ho pada Rabu menyampaikan penculikan serta pemidanaan warga Korea Selatan yang mana dijalankan oleh Korea Utara pasca Perang Korea tahun 1950-1953 sebagai tindakan yang tiada manusiawi.

Pernyataan yang dimaksud disampaikan Kim pada pertarungan dengan anggota keluarga penderita Korea Selatan kemudian kepala kelompok advokasi terkait pada saat Kementerian Unifikasi telah dilakukan menciptakan simbol orang yang terdampar penculikan, tahanan, juga tawanan Perang Korea di dalam Korea Selatan dengan gambar tiga bunga forget-me-not.

“Acara khusus ini diadakan untuk menyuarakan penyesalan melawan tindakan tidaklah manusiawi yang direalisasikan Korea Utara sekaligus bukan kehilangan harapan bahwa mereka itu akan kembali ke negaranya suatu hari nanti,” kata Kim.

Menteri Kim juga memasangkan pin bergambar tiga forget-me-nots pada pakaian delapan partisipan pada acara yang dimaksud dijalankan pada kementerian.

Dia mengungkapkan bahwa penyelesaian hambatan yang dimaksud adalah tanggung jawab negara di hal proteksi rakyat serta membutuhkan urgensi.

Ia juga mengungkapkan bahwa Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol sama-sama dengan anggota kabinet lainnya turut mengenakan pin simbolis yang dimaksud pada rapat kabinet serta berjanji untuk melakukan upaya maksimal.

Juru Bicara Kementerian Unifikasi Koo Byoung-sam menuturkan Kementerian Unifikasi menyuarakan penyesalannya melawan sikap Korea Utara yang dimaksud tak bertanggung jawab dengan tidaklah memberikan informasi minimal, seperti nasib warga negara Korea Selatan yang mana diculik.

“Kami sekali lagi mengecam tindakan ilegal lalu tidak ada manusiawi yang digunakan diwujudkan Korea Utara serta menyerukan untuk Korea Utara untuk mengenali dengan jelas bahwa kesulitan ini adalah permasalahan kritis untuk melindungi keberadaan rakyat kami lalu secara terlibat menyelesaikannya,” ucapnya.

Saat ini, enam warga Korea Selatan ditahan dalam Korea Utara, salah satunya tiga misionaris bernama Kim Jung-wook, Choi Chun-gil, serta Kim Kook-kie yang keberadaan dan juga nasibnya tidak ada diketahui.

Secara terpisah, 516 warga Korea Selatan belum kembali ke rumah dari sekitar 3.835 pemukim yang dimaksud diculik oleh Korea Utara pasca Perang Korea tahun 1950-1953. Selain itu, setidaknya 60.000 tawanan pertempuran juga diperkirakan belum kembali ke kampung halamannya setelahnya ditahan dalam Korea Utara.

Informan : Yonhap

Artikel ini disadur dari Korea Selatan sebut penculikan warga pasca Perang Korea tak manusiawi

Exit mobile version