Ibukota – Tingkat udara pada DKI Ibukota Indonesia pada Akhir Pekan pagi berada di kategori tidaklah fit untuk kelompok sensitif sehingga warga diimbau untuk mengurangi aktivitas luar ruangan.
Berdasarkan data web pemantau kualitas udara IQAir, pada pukul 06.30 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Ibukota Indonesia berada di nomor 142, dengan bilangan bulat partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 di dalam bilangan konsentrasi polutan 52.2 mikrogram per meter kubik.
Intensitas yang disebutkan setara 10.4 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Bidang Kesehatan Planet (WHO).
Skala kualitas udara yang disebutkan memproduksi Ibukota Indonesia menduduki kota dengan kualitas udara ketiga terburuk di dunia.
Pada peringkat pertama, kota dengan kualitas udara terburuk dunia, yakni Kinshasa (Kongo) dengan indeks kualitas udara ke bilangan bulat 171. Kemudian Kampala (Uganda) pada peringkat kedua dengan indeks 158.
Sejumlah wilayah di dalam Ibukota Indonesia yang tersebut tercatat memiliki kualitas udara dengan kategori tidaklah sehat, yakni Kebon Jeruk, Cakung serta Kuningan.
Komunitas pun direkomendasikan untuk mengempiskan aktivitas di luar ruangan. Grup sensitif juga sebaiknya mengenakan masker pada waktu di luar ruangan, menangguhkan jendela untuk mencegah udara luar yang tersebut kotor juga menyalakan penyaring udara.
Sementara itu, Sistem Pengetahuan Lingkungan dan juga Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Ibukota Indonesia juga mencatat bahwa kualitas udara di dalam DKI Jakarta secara keseluruhan untuk polusi udara Partikel Halus berada pada kategori sedang dengan indeks bilangan 73.
Kategori sedang berarti tingkat kualitas udara yang dimaksud tidak ada berpengaruh pada keseimbangan manusia atau hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang digunakan sensitif lalu nilai estetika
Sejumlah wilayah yang dimaksud terpantau miliki kualitas udara sedang, yakni Bundaran HI, Jagakarsa, Kelapa Gading juga Lubang Buaya.
Artikel ini disadur dari Kualitas udara Jakarta tidak sehat untuk yang sensitif pada Minggu
