Berita

Lengkap! Rincian Belanja Bansos Jokowi di tempat 2023

397

TEGALPOS.COM –   Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah terjadi membelanjakan anggaran senilai Simbol Rupiah 433 triliun untuk inisiatif pengamanan sosial atau bansos sepanjang 2023. Anggaran itu sedikit lebih besar rendah dari masa-masa Pandemi Covid-19.

Pada 2022, anggaran kegiatan bansos pemerintahan Jokowi senilai Rupiah 460,6 triliun, lalu pada 2021 lebih banyak tinggi lagi sebesar Rupiah 468,2 triliun, juga pada 2020 Simbol Rupiah 498 triliun. Sebelum Covid-19, yakni pada 2019 anggaran bansos Rupiah 308,4 triliun.

“Sebelum Covid belanja bansos hanya saja Rupiah 308 triliun, jadi ini naik lebih banyak dari Simbol Rupiah 140 triliun sendiri pre Covid. Artinya belanja bansos ini cukup dijaga pada level yang cukup tinggi,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada waktu konferensi pers APBN 2023 pada kantornya, Jakarta, seperti dikutipkan Kamis (4/1/2023).

Dengan besaran anggaran bansos 2023 sebesar Rupiah 443,4 triliun, Presiden Jokowi sudah pernah membelanjakan uang negara itu untuk berbagai acara yang digunakan ditujukan demi menjaga daya beli penduduk yang belum mampu sepanjang tahun lalu.

Rinciannya adalah penyaluran bantuan inisiatif keluarga harapan atau PKH senilai Mata Uang Rupiah 28,1 triliun untuk 9,9 jt keluarga, lalu bantuan melalui kartu sembako Rupiah 44,5 triliun untuk 18,7 jt keluarga penerima manfaat.

Adapula berbentuk bantuan dengan segera tunai (BLT) El Nino sebesar Rupiah 7,5 triliun untuk 18,6 jt keluarga. Selain itu, juga di bentuk subsidi BBM senilai Simbol Rupiah 21,3 triliun, subsidi listrik Rupiah 68,7 triliun, subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) Simbol Rupiah 40,9 triliun, juga bantuan pangan Mata Uang Rupiah 7,8 triliun untuk 21,3 jt keluarga.

Dana itu tak hanya sekali disalurkan melalui belanja kementerian atau lembaga (K/L) serta non K/L, melainkan juga disalurkan melalui transaksi ke tempat pada bentuk pemberian BLT Desa senilai Mata Uang Rupiah 10,4 triliun untuk 2,9 jt keluarga.

“Karena publik rentan kita belum benar-benar pulih atau bahkan mengalami tekanan baru seperti tarif beras yang naik. Makanya kita melakukan beberapa tambahan penebalan bansos,” tegas Sri Mulyani.

Artikel Selanjutnya Sri Mulyani Buka-bukaan Soal RAPBN Terakhir Jokowi

SUMBER CNBC.COM

Exit mobile version