Scroll untuk baca artikel
Otomotif

Menko Airlangga Harapkan Harga Mobil Listrik Bisa Lebih Ekonomis

386
×

Menko Airlangga Harapkan Harga Mobil Listrik Bisa Lebih Ekonomis

Sebarkan artikel ini

TEGALPOS.COM – Sebagai salah satu kontributor terbesar pada peningkatan ekonomi, lapangan usaha otomotif terus mencatatkan kinerja yang mana baik di dalam sedang tren mobil listrik. Kontribusi ekspor komoditas otomotif nasional terhadap total ekspor produk-produk manufaktur tahun 2023 bertambah cukup signifikan sebesar 5,96%, apabila dibandingkan dengan tahun 2022 yaitu sebesar 5,14%.

Berdasarkan data Gaikindo, pada bulan Desember 2023 pemasaran kendaraan bermotor roda 4 atau lebih besar tercatat sebanyak 85.284 unit. Sedangkan, secara komulatif, pemasaran kendaraan bermotor roda 4 atau lebih banyak di dalam tahun 2023 sebesar 1.005.802 unit, termasuk mobil listrik.

Untuk jualan domestik mobil listrik tercatat sebesar 17.147 unit kemudian ekspor mobil listrik tercatat sebesar 1.504 unit. Indonesia sendiri telah memproduksi mobil listrik sebanyak 15.358 unit lalu mobil hybrid sebanyak 27.710 unit dalam tahun 2023.

“Pasar domestik tentu harus competitive price. Dan yang digunakan kedua features dari kendaraan harus semakin modern. Salah satu kita harus menggerakkan EV yang harganya terjangkau bagi masyarakat,” kata Menteri Koordinator Area Perekonomian Airlangga Hartarto, disitir (14/2/2024)

Momentum pengembangan bidang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Indonesia sangat didukung dengan kondisi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di area dunia, yang digunakan banyak digunakan sebagai unsur baku dari elemen penyimpan daya kendaraan listrik.

“Perusahaan juga dapat mempertimbangkan penanaman modal untuk produksi sel EV pada Indonesia mengingat Indonesia ketika ini akan menjadi global supply chain untuk akumulator EV sebagai hasil hilirisasi, antara lain nikel, aluminium, lalu tembaga,” kata Menko Airlangga.

Pemerintah juga terus memperkuat percepatan implementasi KBLBB pada Indonesia melalui beberapa kebijakan seperti insentif bea masuk menghadapi impor KBLBB Roda 4 sebesar 0% baik pada bentuk Utuh/Completely Built Up (CBU) lalu Terurai lengkap/Completely Knocked Down (CKD), juga insentif PPnBM untuk KBLBB Roda 4 pada rangka percepatan pembangunan ekonomi lapangan usaha KBLBB Roda 4 dalam Indonesia.

Selain itu, Indonesia telah dilakukan menjajaki kemungkinan hydrogen fuel cell sebagai bagian dari upaya untuk memasarkan solusi energi yang tersebut berkelanjutan kemudian bersih.

SUMBER SUARA.COM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *