Berita

Mesir serukan gencatan senjata serta batas waktu bagi negara Palestina

401

TEGALPOS.COM – Kairo – Mesir menyerukan gencatan senjata di tempat Jalur Gaza, Hari Minggu (4/2), kemudian menegaskan kembali penolakan terhadap pemindahan paksa warga Palestina dari wilayah tersebut.

Seruan Mesir yang dimaksud muncul setelahnya pembicaraan antara Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dan juga Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne di dalam Kairo.

"Mesir menegaskan kembali penolakan terhadap pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza," kata Shoukry pada konferensi pers.

"Masalah Palestin harus ditangani melalui kerangka kebijakan pemerintah yang komprehensif," katanya serta menyerukan penetapan kerangka waktu untuk pembentukan negara Palestina.

Sementara itu Sejourne menyerukan gencatan senjata pada wilayah Palestina.

"Kami prihatin dengan meningkatnya ketegangan di area kawasan Laut Merah," kata menteri Prancis tersebut.

Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi juga bertemu dengan menteri luar negeri Prancis yang dimaksud untuk mengkaji hubungan bilateral juga situasi dalam Jalur Gaza, kata kepresidenan di sebuah pernyataan.

Kedua pihak menegaskan kembali penolakan dia terhadap tindakan atau kebijakan apa pun untuk mengusir warga Palestina dari wilayah mereka, tambah pernyataan tersebut.

Menurut pernyataan itu, diskusi yang disebutkan mengeksplorasi upaya Mesir mencapai gencatan senjata di area Kawasan Gaza kemudian mengirimkan bantuan kemanusiaan ke wilayah yang disebutkan untuk mengakhiri krisis kemanusiaan pada sana.

Pembicaraan yang dimaksud juga mendiskusikan hambatan lainnya, termasuk perkembangan dalam Sudan, Libya lalu Laut Merah, tambah pernyataan tersebut.

Ketegangan meningkat di area Laut Merah dalam berada dalam serangan kelompok Houthi Yaman terhadap kapal komersial yang diduga mempunyai hubungan dengan negara Israel lalu serangan udara balasan AS.

negara Israel telah terjadi melancarkan serangan membabi buta dalam Kawasan Gaza menyusul serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 27.365 warga Palestina dan juga melukai 66.630 lainnya, sementara hampir 1.200 warga negara Israel diyakini sudah pernah tewas di serangan Hamas.

Serangan negara Israel telah lama menyebabkan 85 persen penduduk Kawasan Gaza menjadi pengungsi di tempat berada dalam kekurangan makanan, air bersih serta obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur dalam wilayah yang dimaksud sudah pernah rusak atau hancur.

Sumber: Anadolu

SUMBER ANTARNEWS.COM

Exit mobile version