TEGALPOS.COM –
Jakarta, CNBC Indonesia – Keputusan Gibran Rakabuming maju sebagai calon perwakilan presiden (cawapres) masih terus memunculkan pro-kontra. Persoalan utamanya lantaran statusnya sebagai anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga ia disebut ingin melanggengkan kekuasaan lewat cara nepotisme.
Terlepas dari hal tersebut, rakyat kemungkinan besar masih mengingat sosok Gibran sebelum ia terjun ke dunia politik. Pada 2014 lalu, tepat sebelum Jokowi dilantik sebagai presiden Indonesia yang dimaksud ke-7, beliau untuk pertama kalinya memperkenalkan Gibran ke hadapan rakyat lewat media.
Saat itu keluarga Jokowi masih menempati rumah dinas Gubernur DKI Jakarta di dalam Jalan Taman Suropati di kawasan Menteng. Jokowi, yang mana telah rapih mengenakan setelan jas hitam, memanggil anak sulungnya dari di rumah. Gibran lalu muncul mengenakan kemeja batik lengan panjang dan juga gaya rambut jambul.
“Lihat Gibran pada senang semua,” kata Jokowi, memperkenalkan anak sulungnya terhadap media.
Namun, dari gestur tubuhnya, Gibran jelas tak suka berhadapan dengan puluhan kamera para pewarta. Alih-alih memperkenalkan diri, ia malah mengeluarkan unek-uneknya selama ini.
“Memangnya saya pengangguran apa? Kalau saya pengangguran, saya ngikut bapak saya terus, saya kan kerja,” kata Gibran dengan wajah ketus.
“Di salah satu media itu saya dikatain anak haram toh oleh sebab itu enggak pernah bergabung kampanye,” ucapannya lagi.
Itulah momen pertama Gibran bicara di tempat depan para awak media. Memang, berbeda dengan dua adiknya, Kahiyang Ayu dan juga Kaesang Pangarep, Gibran yang tidak ada pernah terlihat menemani Jokowi berkeliling Indonesia pada rangka kampanye.
Dan satu puluh tahun pasca momen itu, Gibran lah yang mana pada waktu ini berkampanye untuk dirinya sendiri untuk menjadi delegasi presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Artikel Selanjutnya Gaji Gibran sebagai Wali Perkotaan Solo Cuma Rp2,1 Juta, Tapi…
SUMBER CNBC.COM
